March 8, 2025 By Abril Geralin
08 Maret 2025 – Alef Aeronautics, perusahaan rintisan yang berbasis di Amerika Serikat, telah menghadirkan apa yang selama ini hanya ada dalam imajinasi kita. Dengan dukungan dari SpaceX milik Elon Musk, startup ini berhasil menciptakan Model A, sebuah kendaraan yang mampu beroperasi dengan sempurna baik di darat maupun di udara. Ini bukanlah konsep futuristik yang masih jauh dari realisasi, tetapi produk nyata yang telah melalui uji coba penerbangan.
Pada 19 Februari 2025, Alef Model A berhasil menjalani uji coba penerbangan pertamanya di sekitar San Mateo, California. Dalam pengujian tersebut, mobil berhasil lepas landas secara vertikal dan melayang di lokasi pengujian. Pencapaian ini dicatat sebagai penerbangan mobil terbang pertama yang terdokumentasi dan dapat diverifikasi, dengan mobil sebenarnya yang mampu lepas landas secara vertikal tanpa ditambatkan. Pencapaian bersejarah ini menandai era baru dalam sejarah transportasi, yang oleh beberapa ahli bahkan dibandingkan dengan momen bersejarah penerbangan pertama Wright bersaudara.
Yang membuat Model A begitu istimewa adalah desainnya yang revolusioner. Dari luar, kendaraan ini tampak seperti mobil biasa, namun menyimpan delapan rotor yang tersembunyi di dalam bodinya. Mobil ini dirancang dengan kabin yang dapat berputar 90 derajat saat lepas landas, memungkinkan transisi mulus dari mode berkendara ke mode terbang.
Alef Model A menggunakan sistem gimbal yang inovatif untuk menjaga keseimbangan kabin saat mengudara. Pergerakan kendaraan dikontrol melalui sistem elevon, dan demi alasan keselamatan, mobil ini dirancang tanpa menggunakan baling-baling terbuka yang bisa membahayakan. Ketika di darat, Model A mampu melaju dengan kecepatan 25-35 mph (40-56 km/jam). Namun ketika beralih ke mode terbang, kecepatan maksimalnya bisa mencapai 110 mph (177 km/jam).
Dengan kemampuan ini, pengguna bisa menempuh jarak hingga 321 kilometer di darat atau 177 kilometer di udara dalam sekali pengisian daya. Salah satu fitur paling menarik adalah kemampuannya untuk menghindari kemacetan dengan langsung terbang. Bayangkan Anda sedang dalam perjalanan penting namun terjebak macet. Alih-alih menghabiskan waktu berjam-jam, Anda bisa mengaktifkan mode terbang dan langsung meluncur ke tujuan.
Memahami pentingnya aspek keselamatan untuk teknologi revolusioner ini, Alef Aeronautics telah melengkapi Model A dengan berbagai fitur keamanan canggih. Mobil ini dilengkapi dengan sistem deteksi rintangan yang memungkinkannya menghindari objek di udara, sistem pendaratan darurat untuk situasi tidak terduga, serta parasut balistik sebagai fitur keamanan tambahan.
Upaya keras perusahaan dalam memastikan keamanan terbayar dengan diperolehnya Sertifikat Kelaikan Udara Khusus dari Federal Aviation Administration (FAA), badan Departemen Transportasi Amerika Serikat. Pencapaian ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan Model A, membuka jalan bagi produksi massal kendaraan revolusioner ini.
CEO Alef Aeronautics, Jim Dukhovny, menyebut pencapaian ini sebagai langkah penting dalam upaya membawa teknologi mobil terbang ke kota-kota. Perusahaan berencana melanjutkan serangkaian uji coba sebelum memasuki tahap produksi. Dukhovny mengklaim telah menerima ribuan pesanan, tepatnya lebih dari 3.300 pre-order untuk Model A, dan menargetkan produksi yang dimulai dalam 12 bulan ke depan.
Perjalanan pengembangan tidak selalu mulus. Perusahaan telah melakukan perbaikan signifikan pada bobot dan struktur kendaraan untuk meningkatkan manuver lepas landas, yang menghasilkan kemampuan kendaraan ini untuk melakukan uji terbang yang sukses di California Utara.
Inovasi selalu datang dengan harga, dan Model A tidak terkecuali. Dengan banderol sekitar $300.000 atau setara dengan Rp4,9 miliar, mobil terbang ini jelas menargetkan pasar premium. Namun, harga tersebut tidak menghalangi antusiasme pasar, terbukti dengan ribuan pre-order yang telah diterima Alef Aeronautics.
Mobil terbang berkapasitas dua kursi ini dijadwalkan mulai diproduksi pada akhir tahun 2025 atau awal 2026, dengan pengiriman pertama diproyeksikan pada akhir 2025. Bagi mereka yang tidak sabar untuk menjadi bagian dari revolusi transportasi ini, waktu tunggu sekitar satu tahun mungkin terasa sepadan dengan pengalaman futuristik yang ditawarkan.