Leet Media

Alasan Dibalik Tidak Dirayakannya Isra Miraj di Arab Saudi

January 26, 2025 By Rio Baressi

Sumber : Kompas.com

27 Januari 2025 – Isra Miraj merupakan peristiwa spiritual penting dalam sejarah Islam, menandakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan ke langit ketujuh untuk menerima perintah salat lima waktu. Menariknya, tidak semua negara Muslim merayakan peristiwa ini termasuk Arab Saudi.

Alasan Arab Saudi Tidak Merayakan Isra Miraj

Arab Saudi adalah negara yang menganut mazhab Wahabi, sebuah aliran Islam Sunni yang menekankan kemurnian tauhid dan melarang segala bentuk bid’ah atau inovasi dalam ibadah. Menurut pandangan Wahabi, perayaan Isra Miraj tidak dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW maupun para sahabatnya, sehingga dianggap sebagai bid’ah yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang murni. Oleh karena itu, pemerintah Arab Saudi tidak memasukkan Isra Miraj ke dalam kalender perayaan resmi negara dan mereka memiliki kontrol yang ketat terhadap praktik keagamaan serta memastikan bahwa semua kegiatan ibadah sesuai dengan interpretasi resmi dari ajaran Islam.

Arab Saudi menekankan ajaran Islam yang bersumber langsung dari Al-Qur’an dan Hadis. Meskipun Isra Miraj tercatat dalam Al-Qur’an, tidak ada perintah eksplisit untuk merayakannya. Dalam perspektif Wahabi, memperingati peristiwa ini dengan cara-cara tertentu, seperti mengadakan acara besar, dapat dianggap sebagai tindakan yang berlebihan dan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dasar agama.

Negara Lain yang Tidak Merayakan Isra Miraj

Selain Arab Saudi, ada beberapa negara Muslim lainnya yang tidak memperingati Isra Miraj, di antaranya:

Negara ini, menganut mazhab Wahabi serupa Arab Saudi, tidak memperingati Isra Miraj karena dianggap tidak sesuai praktik keagamaan Nabi Muhammad SAW.

Meskipun mayoritas Muslim, pemerintah tidak secara resmi memperingati Isra Miraj, dipengaruhi faktor politik dan budaya lokal yang lebih fokus pada peringatan keagamaan lainnya.

Negara kepulauan ini juga tidak memperingati Isra Miraj secara resmi. Pemerintah Maladewa cenderung mengikuti pendekatan konservatif dalam menjalankan ajaran Islam dan tidak memasukkan perayaan ini dalam kalender nasional.

Somalia memiliki situasi politik dan sosial yang kompleks, sehingga perayaan Isra Miraj bukan menjadi prioritas. Selain itu, pendekatan konservatif terhadap agama juga memengaruhi keputusan ini.

Sebagai negara bekas bagian dari Uni Soviet, Uzbekistan memiliki sejarah panjang di bawah pengaruh sekularisme. Meskipun Islam adalah agama mayoritas, banyak perayaan keagamaan yang tidak diadakan secara resmi, termasuk Isra Miraj.

Beberapa Negara yang Merayakan Isra Miraj dengan Keunikannya

Sumber : Gen Muslim

Sebaliknya, di Negara lain yang mayoritas muslim juga merayakan Isra Miraj. Berikut adalah beberapa tradisi unik perayaan Isra Miraj di berbagai dunia.

Di Turki, peringatan Isra Mi’raj dikenal dengan istilah Miraç Kandili. Pada malam peringatan, umat Muslim memenuhi masjid-masjid bersejarah seperti Masjid Biru di Istanbul. Mereka melaksanakan doa bersama, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah. Tradisi ini juga melibatkan pembagian makanan kepada kaum dhuafa.

Di India, beberapa komunitas Muslim menghias masjid dan rumah mereka dengan lampu. Tradisi ini melambangkan cahaya spiritual dan harapan yang dibawa oleh peristiwa Isra Miraj. Malam perayaan diisi dengan doa bersama dan pembagian makanan.

Di Afrika Selatan, masyarakat Muslim memperingati Isra Mi’raj melalui kegiatan edukasi untuk anak-anak dan remaja. Masjid mengadakan doa bersama dan membagikan makanan kepada kaum dhuafa, menjadikan peringatan ini momen untuk memperkuat solidaritas dalam masyarakat multikultural.

Meskipun umat muslim di Amerika minoritas tetapi tidak mengurangi rasa semangat mereka menyambut Isra Miraj. Isra’ Mi’raj diadakan di beberapa negara bagian Amerika Serikat dalam beberapa kali. Ada ribuan Muslim di California, Wisconsin dan negara-negara bagian lain merayakan perayaan ini setiap tahun. Umat muslim disana mempunyai cara untuk merayakan Isra Miraj dengan berkumpul di masjid atau Islam Center untuk mengadakan kajian.

Pandangan Ulama Tentang Perayaan Isra Miraj

Perbedaan dalam merayakan Isra Miraj mencerminkan keragaman pandangan ulama mengenai cara yang tepat untuk memperingati peristiwa tersebut. Sebagian ulama berpendapat bahwa memperingati Isra Miraj dapat menjadi sarana untuk mengingat kebesaran Allah SWT dan memperdalam iman. Namun, ulama yang lebih konservatif, terutama dari mazhab Wahabi, menilai bahwa perayaan ini tidak memiliki dasar yang kuat dalam syariat Islam.

Faktor-faktor seperti mazhab, budaya, dan kebijakan pemerintah memengaruhi peringatan peristiwa keagamaan. Perbedaan ini seharusnya menjadi pengingat keberagaman umat Islam, bukan pemecah. Dengan memahami alasan masing-masing, kita dapat lebih menghargai keragaman praktik keagamaan di berbagai negara Muslim.