October 21, 2025 By pj
21 Oktober 2025 – Museum Louvre di Paris menjadi sorotan dunia setelah terjadi perampokan besar pada Minggu, 19 Oktober 2025. Sejumlah perhiasan bersejarah milik keluarga kerajaan Prancis dicuri dari ruang pameran Galerie d’Apollon. Pencurian ini disebut sebagai salah satu kejahatan seni terbesar dalam dekade terakhir karena melibatkan koleksi bernilai sejarah dan budaya yang tak ternilai.
Peristiwa pencurian terjadi sekitar pukul 09.30 waktu setempat, hanya beberapa menit setelah museum dibuka untuk umum. Empat pencuri bertopeng menggunakan tangga mekanik untuk naik ke jendela lantai satu yang mengarah ke Galerie d’Apollon. Setelah memecahkan kaca jendela dan etalase, mereka berhasil membawa kabur delapan perhiasan berharga dalam waktu hanya tujuh menit.
Menurut laporan, dua pelaku memasuki ruangan dan mengancam penjaga sehingga pengunjung dievakuasi. Mereka kemudian memecahkan dua etalase kaca dan mengambil perhiasan-perhiasan abad ke-19 sebelum melarikan diri dengan dua skuter yang telah disiapkan di luar gedung pada pukul 09.37.
Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati menyebut aksi tersebut dilakukan dengan sangat profesional.
“Tidak ada kekerasan, sangat profesional,” ujarnya kepada TF1.
Kementerian Kebudayaan Prancis memastikan bahwa perhiasan yang dicuri seluruhnya berasal dari abad ke-19 dan merupakan bagian dari koleksi kerajaan Prancis. Barang-barang yang hilang di antaranya:
Mahkota Permaisuri Eugénie yang dihiasi 1.354 berlian dan 56 zamrud ditemukan terjatuh di luar museum dalam kondisi rusak, diduga jatuh saat pelaku melarikan diri.
Menteri Dalam Negeri Prancis Laurent Nunez menegaskan bahwa nilai historis dan simbolis dari permata tersebut jauh melampaui nilai pasarnya.
“Ini bukan sekadar perhiasan, melainkan warisan budaya dengan nilai yang tak terhitung,” katanya
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa perampokan ini dilakukan oleh kelompok terorganisir. Kejaksaan Prancis menduga para pelaku merupakan bagian dari organisasi kriminal yang berpengalaman dalam pencurian benda seni. Sekitar 60 petugas diterjunkan untuk menelusuri rekaman CCTV dan rute pelarian empat tersangka.
Kepala eksekutif Art Recovery International, Chris Marinello, memperingatkan bahwa waktu menjadi faktor penting.
“Kepolisian tahu bahwa jika para pencuri tidak ditangkap dalam 24 jam atau 48 jam ke depan, barang-barang ini akan hilang,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa jika berlian dan logam berharga tersebut dilebur, “mereka akan menghilang selamanya”.
Museum Louvre ditutup sementara untuk keperluan investigasi dan pemeriksaan keamanan. Menteri Kehakiman Prancis Gerard Damanin menyebut insiden ini sebagai kegagalan besar sistem keamanan.
“Ada banyak museum di Prancis, dan barang-barang yang tak ternilai harganya harus dilindungi dengan lebih baik,” ujarnya
Peristiwa ini menambah daftar panjang pencurian di Louvre, setelah insiden legendaris pencurian Mona Lisa pada tahun 1911 dan pencurian dua baju zirah era Renaisans pada 1983 yang baru ditemukan kembali pada 2021
Perampokan di Museum Louvre bukan hanya kehilangan benda fisik, tetapi juga simbol warisan budaya Prancis. Koleksi yang hilang tidak dapat digantikan dengan uang, karena mewakili sejarah panjang kekaisaran dan seni Eropa. Peristiwa ini juga menyoroti pentingnya peningkatan sistem keamanan di lembaga budaya dunia, terutama di tengah maraknya jaringan kriminal internasional yang menargetkan benda seni bernilai tinggi.