Leet Media

53% Anak Muda Lebih Memilih Check Out Malam Hari Ketimbang Tidur, Check Out Apa Sih?

February 15, 2025 By jay

53% Anak Muda Lebih Memilih Check Out Malam Hari Ketimbang Tidur, Check Out Apa Sih?

15 Februari 2025 – Belanja online telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup anak muda di Indonesia. Dengan kemudahan akses ke berbagai platform e-commerce, kebiasaan berbelanja kini semakin fleksibel, tidak lagi terbatas pada jam operasional toko fisik. Menariknya, data menunjukkan bahwa mayoritas anak muda justru lebih sering berbelanja pada malam hari.

Menurut laporan Lokadata pada Desember 2024, sebanyak 53% anak muda di Indonesia memilih berbelanja antara pukul 21.00 hingga 00.00. Waktu ini dianggap lebih nyaman setelah menyelesaikan aktivitas harian dan sering kali menjadi momen berbagai promo menarik dari e-commerce. Selain faktor kenyamanan dan harga yang lebih murah, ada berbagai alasan lain yang mendorong tren ini semakin berkembang.

Pola Belanja Online Anak Muda

1. Waktu Favorit untuk Berbelanja

Menurut data dari Lokadata, mayoritas anak muda memilih jam 9 malam hingga 12 malam sebagai waktu utama untuk berbelanja online. Beberapa alasan yang mendukung kebiasaan ini antara lain:

Menariknya, ada perbedaan preferensi berdasarkan gender:

2. Produk yang Banyak Dibeli

Anak muda memiliki pola konsumsi yang cukup khas dalam belanja online. Berikut adalah beberapa kategori produk yang paling diminati:

3. Berapa Rata-rata Pengeluaran?

Survei menunjukkan bahwa anak muda biasanya menghabiskan Rp100.000 hingga Rp250.000 per transaksi. Nominal ini mencerminkan kebiasaan belanja yang praktis dan hemat, meskipun beberapa promo besar bisa meningkatkan jumlah transaksi secara signifikan.

Dalam hal platform e-commerce favorit, Shopee menjadi pilihan utama, diikuti oleh Tokopedia dan TikTok Shop. Popularitas live shopping juga meningkat pesat, di mana 48,7% responden mengaku berbelanja di platform live shopping beberapa kali dalam sebulan.

Kenapa Anak Muda Suka Belanja di Malam Hari?

1. Harga Lebih Murah dan Promo Menarik

Sebanyak 71% anak muda percaya bahwa berbelanja di malam hari menawarkan potongan harga lebih besar dan cashback menarik. Banyak e-commerce menerapkan strategi promosi seperti:

Faktor inilah yang membuat banyak orang rela menunggu hingga malam untuk mendapatkan harga terbaik.

2. Kemudahan dan Fleksibilitas

Anak muda memilih belanja online karena kepraktisannya. Proses transaksi cepat, banyak metode pembayaran tersedia, dan pilihan produk lebih beragam dibandingkan toko fisik.

Selain itu, teknologi yang semakin canggih, seperti algoritma rekomendasi berbasis data, membuat pengalaman belanja semakin personal dan efisien.

Risiko Belanja Online di Malam Hari

Meski menyenangkan, kebiasaan belanja online di malam hari tidak selalu membawa dampak positif. Berikut beberapa risiko yang perlu diperhatikan:

1. Pengaruh pada Kesehatan Mental

Belanja di malam hari bisa meningkatkan risiko belanja impulsif, terutama bagi mereka yang mengalami gangguan tidur atau stres.

Ketika seseorang merasa sulit tidur dan mulai membuka aplikasi e-commerce, mereka lebih rentan melakukan pembelian spontan yang tidak direncanakan. Hal ini bisa menimbulkan perasaan bersalah atau penyesalan di kemudian hari, terutama jika pembelian tersebut tidak benar-benar dibutuhkan.

2. Live Shopping dan Belanja Impulsif

Fenomena live shopping semakin populer, terutama di platform seperti TikTok Shop. Dengan konsep diskon terbatas dan stok yang cepat habis, live shopping sering kali menciptakan rasa urgensi yang mendorong orang untuk membeli tanpa berpikir panjang.

Menurut survei GoodStats:

Kondisi ini menunjukkan bagaimana strategi pemasaran e-commerce mempengaruhi kebiasaan belanja konsumen.

Cara Menghadapi Tren Belanja Online Agar Tetap Bijak

Agar tetap bisa menikmati belanja online tanpa risiko keuangan atau kesehatan mental, berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:

1. Mengatur Anggaran Belanja

Tentukan batas pengeluaran bulanan untuk belanja online. Misalnya, kamu bisa menetapkan maksimal Rp500.000 per bulan agar tidak boros.

2. Meningkatkan Kesadaran Diri

Kenali apakah kamu benar-benar butuh barang tersebut atau hanya sekadar tergoda oleh diskon dan promo.

3. Memanfaatkan Promo Secara Bijak

Jangan sampai promo membuatmu menghabiskan lebih banyak uang untuk barang yang sebenarnya tidak perlu. Bandingkan harga sebelum membeli dan gunakan voucher dengan strategi.

4. Edukasi dan Literasi Digital

Platform e-commerce juga memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan literasi digital agar konsumen lebih cerdas dalam mengelola keuangan mereka.


Belanja online di malam hari telah menjadi kebiasaan anak muda Indonesia, didorong oleh harga lebih murah, fleksibilitas waktu, dan promo menarik. Namun, ada risiko yang perlu diperhatikan, terutama belanja impulsif dan dampaknya terhadap keuangan serta kesehatan mental.

Agar tetap bisa menikmati tren ini secara sehat, penting untuk memiliki strategi belanja yang bijak, seperti mengatur anggaran, meningkatkan kesadaran diri, dan memanfaatkan promo dengan cerdas. Dengan begitu, belanja online bisa tetap menyenangkan tanpa harus mengorbankan stabilitas finansial.

Related Tags & Categories :

highlight

#Gen Z