Leet Media

2 Film ini Rajai Box Office Netflix Indonesia, Kuasa Gelap dan The Most Beautiful Girl in the World

February 22, 2025 By jay

22 Februari 2025 – Dua film Indonesia, “Kuasa Gelap” dan “The Most Beautiful Girl in the World,” berhasil menduduki peringkat teratas di Netflix Indonesia dan mendapatkan pengakuan internasional. Kesuksesan ini menunjukkan kualitas cerita yang kuat dan relevansi tema yang menyentuh hati penonton.

“Kuasa Gelap”: Ketegangan Eksorsisme di Tanah Air

Film ini diangkat dari kisah nyata seorang pastor eksorsis di Solo, Jawa Tengah. Melalui cerita ini, penonton diajak memahami lebih dalam tentang eksorsisme dalam ajaran Katolik dan bagaimana isu tersebut diterjemahkan dalam konteks budaya Indonesia.

Inspirasi dan Tantangan Produksi

Sumber: Kompas.com

Sang produser, Robert Ronny, berbagi bahwa keinginannya membuat film bertema eksorsisme sudah muncul sejak SMP. 

“Saat itu, saya ingin sekali menjadi filmmaker dan membuat film tentang eksorsisme. Ternyata, keinginan itu tetap melekat hingga akhirnya saya benar-benar bisa menyelesaikan film ini,” katanya saat diwawancara via WhatsApp pada (22/2/2025).

Namun, untuk mewujudkan film ini tidaklah mudah. Ia harus melakukan riset mendalam, termasuk menghadiri simposium eksorsisme di Asia. 

“Riset adalah kunci. Saya ingin memastikan bahwa film ini mengikuti tata cara eksorsisme Katolik yang benar,” ujarnya.

Robert juga menjelaskan pentingnya menyampaikan pesan berbeda dalam film horor. 

“Film ini tidak hanya mengutamakan setannya, tetapi juga memperlihatkan kehadiran Tuhan.”

Prestasi di Kancah Internasional

“Kuasa Gelap” berhasil menarik lebih dari 1,4 juta penonton di Indonesia dan ditayangkan di 53 negara. Dalam waktu singkat, film ini menjadi nomor satu di Netflix Indonesia, membuktikan bahwa karya dengan cerita lokal yang kuat dapat diterima di pasar global.

“The Most Beautiful Girl in the World”: Kritik Terhadap Standar Kecantikan

Berbeda dari “Kuasa Gelap,” film ini mengangkat tema ringan dengan pesan yang mendalam. Kisah seorang pria yang membuat program TV perjodohan untuk memenuhi permintaan ayahnya ternyata menggambarkan realitas tekanan sosial terhadap standar kecantikan. Dikutip dari Olenka, Robert Ronny menjelaskan banyak perempuan yang merasa tertekan untuk selalu tampil cantik, tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga di dunia maya. Media sosial, khususnya peran media dalam tayangan televisi broadcasting lainnya yang menampilkan standar kecantikan, dan sering kali tidak realistis dan memberi tekanan besar pada perempuan untuk mengikuti tren tersebut. 

Proses Kreatif dan Pemilihan Aktor

Robert Ronny mengungkapkan bahwa ide cerita film ini sudah ada sejak 2007. 

“Netflix Indonesia bertanya apakah saya punya ide rom-com yang tidak biasa. Saya langsung bilang, ‘Ada!’” katanya. 

Dalam diskusi lebih lanjut, Reza Rahadian dan Sheila Dara terpilih sebagai pemeran utama. “Sheila Dara sangat cocok. Dia pribadi yang lucu, tapi di film-film sebelumnya selalu terlihat depresif. Kali ini, sisi lucunya benar-benar terlihat,” jelasnya.

Penerimaan di Dunia Internasional

Film ini tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga masuk dalam jajaran top 10 di berbagai negara seperti Spanyol, Taiwan, dan Malaysia. 

“Saya percaya, cerita dengan premis yang menarik dapat diterima di mana saja, tanpa peduli apa budayanya,” ujar Robert.

Pesan untuk Industri Film Indonesia

Kesuksesan dua film ini memberikan pelajaran penting bagi industri film Indonesia. Robert Ronny menekankan, 

“Membuat film harus punya sesuatu untuk disampaikan. Bukan sekadar pesan moral, tetapi bagaimana film itu membuat audiens merasa hidup.”

Ia juga berharap lebih banyak film Indonesia yang mampu menembus pasar internasional.

“Saya ingin film Indonesia menjadi raja di negeri sendiri dan semakin mendunia,” tutupnya.