April 15, 2025 By Reynaldi Aditya Ramadhan
15 April 2025 – Digelar setiap April di Empire Polo Club, Indio, California, Coachella dikenal dengan deretan headliner kelas dunia. Tahun 2025 ini, nama-nama seperti Lady Gaga, Post Malone, Green Day, hingga Jennie dan Lisa dari BLACKPINK masuk dalam daftar penampil.
Namun, kemeriahan itu tidak datang dengan harga murah. Tiket masuk umum atau General Admission dibanderol mulai dari US$599 (sekitar Rp10 juta) hingga US$1.399 (Rp23 juta) untuk kelas VIP. Angka ini belum termasuk biaya akomodasi, makanan, minuman, hingga merchandise.
Yang menarik, meskipun harga tiket terus naik—bahkan hampir 40% lebih mahal dibanding 10 tahun lalu—antusiasme tetap tinggi. Solusinya? Paylater.
Menurut laporan dari Billboard dan The Guardian, sekitar 60% pembeli tiket Coachella 2025 memilih menggunakan skema cicilan atau buy now pay later (BNPL). Hanya dengan membayar uang muka sekitar US$19,99 – US$49,99 (sekitar Rp336 ribu – Rp838 ribu), mereka bisa mencicil sisa harga tiket hingga beberapa bulan sebelum konser.
Coachella sendiri sudah menawarkan sistem cicilan sejak 2009. Tapi saat itu, hanya 18% penonton yang menggunakannya. Kini, angkanya melonjak drastis menjadi mayoritas.
Bahkan, menurut data, hanya dari biaya pendaftaran cicilan (sekitar US$41), penyelenggara sudah bisa mengantongi lebih dari US$4 juta (sekitar Rp67 miliar) hanya dari 100.000 penonton.
Ada beberapa alasan kenapa generasi muda begitu tertarik menggunakan skema cicilan:
Festival musik seperti Coachella bukan cuma soal musik, tapi pengalaman sosial. Banyak yang merasa “harus hadir” agar tidak ketinggalan tren.
Tidak seperti kartu kredit, skema paylater seperti milik Coachella atau perusahaan seperti Klarna dan Affirm menawarkan cicilan tanpa bunga.
Generasi muda saat ini cenderung lebih menghargai pengalaman dibanding barang. Konser besar dianggap sebagai investasi memori, bukan sekadar hiburan.
Meski tampak ringan, skema ini tetap punya risiko:
Coachella bukan satu-satunya festival yang menawarkan opsi paylater:
Menurut Ben Danner, analis senior dari Javelin Strategy & Research, sistem BNPL akan makin mendominasi karena menawarkan kenyamanan, terutama bagi audiens muda.
Di satu sisi, skema ini memang membuka akses bagi banyak orang untuk menikmati pengalaman besar seperti Coachella. Tapi di sisi lain, perlu ada kesadaran soal batas konsumsi hiburan dan pengelolaan keuangan pribadi.
Mungkin nggak salah kalau kita tanya lagi ke diri sendiri:
“Kalau harus utang buat hiburan, apa itu masih worth it?”
Atau malah sebaliknya:
“Hidup cuma sekali, konser cuma setahun sekali, kenapa nggak?”
Semua kembali ke prioritas.
Related Tags & Categories :