Leet Media

Fenomena Career Catfishing dan Dampaknya pada Gen Z di Dunia Kerja

May 3, 2025 By RB

3 Mei 2025 – Dalam beberapa tahun terakhir, dunia profesional dihebohkan dengan munculnya tren career catfishing di kalangan generasi Z, sebuah praktik di mana pencari kerja menerima tawaran pekerjaan tetapi sengaja tidak muncul di hari pertama kerja tanpa pemberitahuan. Survei terbaru dari CV Genius mengungkapkan bahwa 34% pekerja generasi Z berusia 27 tahun ke bawah mengaku pernah melakukan hal ini, menandakan adanya krisis etika kerja sekaligus ketidakpuasan terhadap sistem rekrutmen konvensional.

Memahami Konsep Career Catfishing

Career catfishing tidak sekadar tentang tidak hadir di hari pertama kerja, tetapi mencakup berbagai bentuk ketidakjujuran dalam proses rekrutmen. Psikiater terkemuka Dr. Astik Joshi dari New Delhi menjelaskan bahwa fenomena ini sering kali dimulai dari kekecewaan kumulatif terhadap proses lamaran kerja yang melelahkan. Banyak generasi Z yang merasa frustrasi setelah melalui serangkaian wawancara panjang hanya untuk menerima tawaran pekerjaan yang tidak sesuai ekspektasi.

Praktik ini juga mencakup pemalsuan kualifikasi atau pengalaman kerja dalam CV, sebuah tren yang semakin marak di era digital dimana verifikasi latar belakang menjadi lebih mudah dimanipulasi. Beberapa kandidat bahkan membuat profil LinkedIn fiktif dengan riwayat pekerjaan yang dibesar-besarkan untuk menarik perhatian recruiter.

Akar Masalah di Balik Tren Ini

Dibalik maraknya career catfishing, terdapat beberapa faktor sistemik yang mendorong generasi Z mengambil jalan pintas ini. Proses rekrutmen yang berbelit-belit dengan banyak tahapan seleksi seringkali tidak diimbangi dengan komunikasi yang transparan dari pihak perusahaan. Banyak pelamar mengeluhkan lamanya waktu tunggu respon setelah wawancara, terkadang mencapai berminggu-minggu tanpa kabar.

Kesenjangan antara ekspektasi dan realita pekerjaan juga menjadi pemicu utama. Generasi Z yang terbiasa dengan gambaran ideal dunia kerja di media sosial seringkali shock ketika menghadapi kenyataan pekerjaan yang sebenarnya. Gaji yang tidak kompetitif, budaya kerja yang kaku, dan kurangnya kesempatan pengembangan diri menjadi alasan utama mereka membatalkan komitmen di menit terakhir.

Dampak Jangka Panjang bagi Karir

Meskipun terlihat sebagai solusi instan, career catfishing membawa konsekuensi serius bagi masa depan profesional generasi Z. Industri tertentu, terutama yang bergerak di bidang kreatif dan teknologi, memiliki jaringan profesional yang sangat terhubung. Reputasi sebagai “flaky worker” dapat dengan cepat menyebar dan menutup peluang kerja di masa depan.

Perusahaan-perusahaan mulai mengembangkan sistem blacklist informal untuk menandai kandidat yang pernah melakukan praktik ini. Beberapa platform rekrutmen bahkan mulai menerapkan sistem rating dua arah, dimana perusahaan bisa memberikan ulasan tentang perilaku kandidat selama proses rekrutmen.

Solusi untuk Generasi Z dan Perusahaan

Menyikapi fenomena ini, para ahli menyarankan pendekatan yang lebih konstruktif dari kedua belah pihak. Bagi generasi Z, penting untuk mengembangkan keterampilan negosiasi dan komunikasi asertif. Daripada ghosting perusahaan, lebih baik menyampaikan penolakan secara profesional dengan alasan yang jelas.

Di sisi lain, perusahaan perlu merevolusi proses rekrutmen mereka. Penyederhanaan tahapan seleksi, peningkatan transparansi mengenai deskripsi pekerjaan dan kompensasi, serta komunikasi yang lebih responsif dapat mengurangi dorongan untuk melakukan career catfishing. Beberapa startup teknologi mulai menerapkan sistem “realistic job preview” dimana kandidat bisa mengalami simulasi sehari bekerja di posisi tersebut sebelum menerima tawaran.

Pergeseran Nilai Kerja Generasi Z

Fenomena ini sebenarnya mencerminkan pergeseran nilai-nilai kerja yang dianut generasi Z. Bagi mereka, makna kerja tidak lagi sekadar tentang gaji dan stabilitas, tetapi juga tentang purpose, fleksibilitas, dan work-life balance. Perusahaan yang gagal memahami nilai-nilai baru ini akan terus menghadapi tantangan dalam merekrut dan mempertahankan talenta muda.

Career catfishing mungkin hanya gejala permukaan dari masalah yang lebih besar dalam ekosistem ketenagakerjaan modern. Solusi jangka panjang memerlukan kolaborasi antara institusi pendidikan, perusahaan, dan generasi Z sendiri untuk menciptakan budaya kerja yang lebih etis, transparan, dan saling menghargai.

Related Tags & Categories :

Gen Z