July 24, 2025 By pj
24 Juli 2025 – Aktor legendaris Bruce Willis kini menghadapi kenyataan pahit akibat penyakit demensia frontotemporal (FTD) yang dideritanya. Setelah didiagnosis afasia pada tahun 2022, kondisi Willis terus menurun hingga kini ia dilaporkan tidak lagi mampu berbicara, membaca, dan mengalami kesulitan bergerak. Kabar ini mengguncang penggemar di seluruh dunia yang mengenalnya sebagai sosok kuat dalam film aksi Hollywood.
Bruce Willis, pemeran ikonik John McClane dalam seri film Die Hard, pertama kali didiagnosis mengidap afasia—gangguan yang memengaruhi kemampuan berbicara dan memahami bahasa. Dalam waktu singkat, penyakitnya berkembang menjadi FTD, salah satu bentuk demensia langka yang menyerang bagian otak yang mengatur perilaku, bahasa, dan kepribadian.
Hingga pertengahan 2025, keluarganya mengonfirmasi bahwa meski penyakit tersebut bersifat progresif, kondisi Willis dinilai stabil. Namun laporan dari berbagai sumber menyebutkan ia telah kehilangan hampir seluruh kemampuan linguistik dan motoriknya.
“Bruce semakin memburuk. Dia hampir tidak bisa berbicara. Dia tidak lagi bisa membaca. Semua kemampuan linguistiknya hilang,” ujar salah satu sumber kepada The Express Tribune.
Di tengah kondisi yang kian memprihatinkan, keluarga Bruce Willis terus memberikan dukungan penuh. Emma Heming Willis, sang istri, menjadi garda terdepan dalam merawat suaminya sekaligus mengedukasi publik mengenai FTD. Ia juga rutin hadir di forum-forum kesehatan dan bahkan menyiapkan buku berjudul The Unexpected Journey yang akan dirilis September 2025.
“Kami tidak siap menghadapi ini, tapi sekarang saya ingin membantu keluarga lain agar lebih siap dari kami,” ujar Emma dalam salah satu acara penyuluhan.
Emma juga berbagi kisah emosional bagaimana ia dan kedua putri mereka, Mabel dan Evelyn, mencoba memahami dan menerima kenyataan ini dengan terbuka.
“Mereka tumbuh besar dengan Bruce, yang (kondisinya kini) terus menurun selama bertahun-tahun. Saya tidak berusaha melindungi mereka dari hal itu,” ungkap Emma dalam wawancaranya.
Putri tertua Bruce, Rumer Willis, juga membagikan momen mengharukan saat mengenang kebersamaan mereka di Hari Ayah.
“Saya merasakan sakit yang dalam di dada saya untuk berbicara denganmu dan memberi tahumu semua yang saya lakukan dan apa yang terjadi dalam hidup saya. Untuk memelukmu dan bertanya tentang kehidupan dan kisah serta perjuangan dan kesuksesanmu,” tulis Rumer lewat Instagram.
Ia menyadari bahwa ingatan sang ayah telah memudar dan merasa kehilangan karena tak lagi bisa mendengar langsung kisah hidup dan nasihat dari sang legenda layar lebar.
FTD adalah bentuk demensia yang menyerang lobus frontal dan temporal otak. Penyakit ini berbeda dari Alzheimer karena gejalanya tidak langsung memengaruhi daya ingat, melainkan menyerang perilaku, kepribadian, dan kemampuan berkomunikasi.
Menurut Alzheimer Association, FTD lebih umum menyerang individu berusia 45–65 tahun dan cenderung berkembang dengan cepat. Gejalanya termasuk perubahan emosi, kehilangan empati, perilaku kompulsif, hingga gangguan bahasa dan kesulitan berjalan.
“FTD tidak benar-benar muncul sebagai masalah dengan memori. Itu mempengaruhi bagaimana orang berperilaku, bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain dan bagaimana mereka berbicara,” ujar Dr. Sami Barmada, profesor neurologi di University of Michigan Medicine.
Sejak didiagnosis, kondisi Willis terus memburuk. Kini ia dikabarkan membutuhkan perawatan penuh waktu, tak mampu berbicara, membaca, maupun mengenali dirinya sebagai aktor terkenal. Meski demikian, keluarga dan penggemar terus memberikan dukungan.
“Ayahku sedang menjalani hari-hari yang baik. Kami tetap bersama, saling menguatkan,” ujar Rumer Willis kepada People Magazine.
Sayangnya, Emma Heming juga harus menghadapi komentar-komentar tidak sensitif dari publik yang mempertanyakan motivasinya dalam membagikan informasi tentang kondisi Bruce. Dalam salah satu unggahan Instagram, ia mengatakan:
“Ketika Anda berbagi dan mencoba untuk mendidik, lalu melihat komentar seperti, ‘Oh, kamu hanya cari perhatian atau uang’, itu menyakitkan.”
Melalui kisah Bruce Willis, dunia kini lebih sadar tentang bahayanya FTD. Penyakit ini bukan hanya menghancurkan kualitas hidup penderitanya, tetapi juga menuntut kesiapan emosional dan fisik dari keluarga terdekat.
Meski belum ditemukan obat untuk menyembuhkan FTD, terapi wicara, terapi perilaku, dan dukungan emosional sangat penting dalam memperlambat dampaknya dan menjaga kualitas hidup pasien.
Related Tags & Categories :