Leet Media

Dedi Mulyadi Siap Diperiksa Polisi Terkait Tragedi Pesta Pernikahan Anaknya yang Menewaskan 3 Orang di Garut

July 21, 2025 By RB

Kompas.com

21 Juli 2025 – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan kesiapannya diperiksa oleh pihak kepolisian terkait insiden tragis yang terjadi dalam rangkaian pesta pernikahan anaknya. Acara yang awalnya bertujuan merayakan kebahagiaan keluarga malah menewaskan tiga orang dan melukai puluhan lainnya. Dengan pendekatan terbuka, Dedi menegaskan dukungannya terhadap proses hukum yang berlangsung.

Sikap Terbuka Dedi Mulyadi dalam Menyikapi Proses Hukum

Dalam pernyataannya di Gedung DPRD Jawa Barat, Sabtu (19/7/2025), Dedi Mulyadi menegaskan bahwa dirinya siap diperiksa oleh kepolisian jika memang diperlukan. Ia menyebut bahwa setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum.

“Enggak ada masalah. Kan semua orang kedudukannya sama di depan hukum. Mau anak saya, mau diri saya sendiri kan kalau dipanggil harus datang dan memberikan keterangan secara benar. Saya enggak ada masalah,” kata Dedi sebagaimana dikutip dari Antara.

Ia pun menyatakan komitmennya untuk mendukung penyelidikan oleh Polda Jabar agar prosesnya dilakukan secara transparan dan objektif.

“Saya dengan lapang dada dan dengan tangan terbuka bahkan mendukung upaya investigatif atau upaya penyelidikan yang dilakukan oleh Polda Jabar. (Mohon) lakukan secara transparan agar publik mendapat penjelasan yang objektif,” ucapnya.

Kronologi Acara dan Perbedaan Pernyataan Dedi

Dedi mengaku baru mengetahui bahwa pesta rakyat digelar pada Jumat siang, sementara jadwal yang ia ketahui adalah acara malam hari bersamaan dengan pagelaran kesenian. Jadwal tersebut juga telah ia unggah di akun media sosial dan kanal YouTube pribadinya.

“Acara yang kemarin itu di jadwal yang saya miliki dan di media sosial yang saya unggah itu seharusnya dilakukan malam hari. Berbarengan dengan acara kesenian, pagelaran seni dan dilakukan di lapangan,” jelas Dedi.

“Kan itu jelas tuh di YouTube saya, jelas kan hari Jumat jam 7 malam bareng acara kesenian. Ada Ceu Popon, ada Ohang, ada Kiwil. Kemudian dilakukan di lapang terbuka. Jadi yang jam 13 tuh tidak ada dalam agenda yang saya miliki.”

Namun, pernyataan ini berbeda dengan komentarnya sebelumnya yang mengaku tidak tahu-menahu soal acara makan gratis untuk warga. Pernyataan awal itu ia sampaikan beberapa jam setelah tragedi terjadi.

Tragedi yang Menewaskan Tiga Orang dan Lukai Puluhan

Insiden tragis ini terjadi di Gedung Pendopo Garut pada Jumat, 18 Juli 2025, dalam rangkaian pesta pernikahan Maula Akbar (putra Dedi Mulyadi) dengan Luthfianisa Putri Karlina (Wakil Bupati Garut sekaligus putri Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto). Pesta rakyat yang digelar menarik ribuan warga dan menyebabkan kericuhan fatal.

Kepala Satreskrim Polres Garut, Ajun Komisaris Joko Prihatin, mengatakan pihaknya telah memeriksa sepuluh saksi dari Satpol PP, tim medis, dan Event Organizer (EO). Kasus ini kini ditangani langsung oleh Polda Jawa Barat atas perintah Kapolda.

Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan bahkan memimpin langsung olah tempat kejadian. Penyelidikan mengungkap bahwa warga berdesakan di gerbang barat pendopo demi mendapatkan makanan gratis, hingga menyebabkan sebagian pengunjung terinjak-injak.

Korban Jiwa dan Luka

Tiga korban meninggal dunia dalam insiden tersebut adalah:

Sebanyak 27 orang lainnya mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. Diperkirakan lebih dari 10 ribu warga hadir di lokasi, memenuhi Alun-alun Garut dan sekitarnya.

Permintaan Maaf dan Komitmen Pengantin

Baik Maula Akbar maupun Luthfianisa Putri Karlina menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Garut. Mereka juga telah mengunjungi keluarga korban dan memberikan santunan sebagai bentuk kepedulian.

“Silakan polisi periksa semuanya. Walaupun saya diperiksa. Saya siap diperiksa,” ujar Luthfianisa Putri Karlina.

Related Tags & Categories :

highlight