Leet Media

Starlink Setop Pendaftaran Pelanggan Baru di Indonesia karena Kapasitas Penuh

July 14, 2025 By RB

14 Juli 2025 – Layanan internet satelit milik Elon Musk, Starlink, secara resmi menghentikan sementara pendaftaran pelanggan baru di Indonesia. Keputusan ini memicu pertanyaan publik dan pemangku kepentingan, mengingat layanan ini baru resmi diluncurkan di tanah air pada Mei 2024 dan sudah mendapat antusiasme tinggi dari berbagai kalangan.

Kapasitas Jaringan Starlink di Indonesia Telah Terjual Habis

Dalam pengumuman berjudul Catatan Penting untuk Pelanggan Baru di Indonesia yang diunggah di situs resmi Starlink, perusahaan menyatakan bahwa layanan saat ini tidak tersedia untuk pelanggan baru di wilayah Indonesia.

“Layanan Starlink saat ini tidak tersedia bagi pelanggan baru di wilayah Anda karena kapasitas telah habis terjual di seluruh Indonesia,” tulis Starlink dalam pengumuman tertulis pada Minggu, 13 Juli 2025.

Tak hanya itu, Starlink juga menghentikan aktivasi perangkat baru sementara, termasuk bagi pelanggan yang membeli perangkat melalui ritel atau penjual pihak ketiga. Namun, masyarakat masih diberi kesempatan untuk masuk dalam daftar tunggu dengan melakukan deposit terlebih dahulu.

Meski Starlink tidak memberikan estimasi waktu pasti, perusahaan menyatakan, “Tim kami bekerja sama dengan pihak lokal untuk membawa Starlink ke Indonesia secepat mungkin.”

Tanggapan Kementerian Komunikasi dan Digital

Keputusan ini turut dikonfirmasi oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Dirjen Infrastruktur Digital, Wayan Toni. Ia menjelaskan bahwa langkah Starlink ini murni keputusan perusahaan.

“Keputusan untuk menghentikan sementara layanan bagi pelanggan baru sepenuhnya merupakan keputusan dari Starlink,” jelas Wayan Toni kepada CNBC Indonesia.

Menurutnya, kapasitas jaringan yang dialokasikan untuk Indonesia saat ini telah penuh untuk melayani pelanggan yang sudah ada. Starlink pun sedang dalam proses menambah kapasitas jaringan melalui pemanfaatan pita frekuensi E-band untuk komunikasi dari gateway ke satelit.

“Proses evaluasi pun tengah dilakukan terhadap semua kewajiban Starlink di dalam Hak Labuh yang telah diterbitkan sebelumnya,” tambah Wayan.

Ledakan Permintaan Setelah Peluncuran Resmi

Starlink pertama kali diperkenalkan secara terbatas di Indonesia pada 2022 untuk kebutuhan korporasi seperti Telkom Satelit dan Smartfren. Namun, layanan ini baru resmi diluncurkan ke publik pada Mei 2024, disertai dengan kehadiran langsung Elon Musk di Bali.

Tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap internet cepat, terutama di wilayah terpencil yang sulit dijangkau oleh fiber optik, menyebabkan lonjakan permintaan. Ini menjadi salah satu faktor utama di balik penuhnya kapasitas jaringan saat ini.

Fenomena serupa juga pernah terjadi di negara-negara lain seperti beberapa kota di Afrika dan Filipina, di mana permintaan melonjak tajam setelah Starlink hadir. Elon Musk sendiri pernah menyatakan:

“Tolong perhatikan masih ada kapasitas yang signifikan di luar pusat-pusat kota,” ujarnya melalui unggahan di platform X.

Skema Daftar Tunggu dan Kebijakan Deposit

Berdasarkan informasi terbaru dari situs starlink.com, Indonesia saat ini termasuk dalam zona waitlist, bersama dengan negara-negara seperti Ukraina, El Salvador, Mozambik, serta beberapa kota di Brasil dan Filipina. Untuk wilayah dengan kapasitas penuh, calon pelanggan akan diminta membayar deposit satu kali (one-time fee) sebagai jaminan pemesanan. Uang ini nantinya akan dialokasikan untuk biaya peralatan saat layanan tersedia kembali.

Struktur dan Legalitas Operasi Starlink di Indonesia

Di Indonesia, Starlink beroperasi melalui entitas lokal PT Starlink Services Indonesia (SSI), yang dimiliki oleh dua entitas asal Belanda: Starlink Holding Netherlands B.V. dan SpaceX Netherlands B.V. Perusahaan ini resmi terdaftar pada 8 September 2022 dan telah memperoleh legalitas operasional dari Kementerian Hukum dan HAM.

Starlink juga telah mengantongi berbagai izin teknis seperti Uji Laik Operasi (ULO), serta lisensi penyelenggara layanan Very Small Aperture Terminal (VSAT) dan Internet Service Provider (ISP). Untuk keperluan Network Access Provider (NAP), perusahaan telah menjalin kerja sama strategis dengan mitra lokal guna memenuhi regulasi pemerintah Indonesia.

Penghentian sementara pendaftaran pelanggan baru oleh Starlink di Indonesia menandai tingginya antusiasme masyarakat terhadap layanan internet satelit berkecepatan tinggi. Meskipun saat ini kapasitas penuh, langkah penambahan infrastruktur yang sedang dilakukan diharapkan bisa membuka kembali akses dalam waktu dekat. Bagi masyarakat yang berminat, opsi daftar tunggu dengan deposit tetap tersedia sambil menanti perluasan layanan.

Related Tags & Categories :

highlight