Leet Media

The Velvet Sundown, Band AI capai 800 ribu Pendengar di Spotify

July 5, 2025 By pj

5 Juli 2025 – Fenomena The Velvet Sundown memicu kehebohan di dunia musik digital. Sebuah band misterius yang belum genap sebulan muncul di Spotify, tiba-tiba menembus 800 ribu pendengar bulanan. Tidak hanya itu, mereka juga merilis dua album penuh dalam waktu singkat. Kini, publik mulai mempertanyakan eksistensinya. Apakah mereka band sungguhan atau hasil rekayasa kecerdasan buatan?

Band AI The Velvet Sundown Mendulang Popularitas dengan Kecepatan Tak Lazim

Sejak pertama kali muncul di Spotify, The Velvet Sundown langsung menarik perhatian. Dalam hitungan minggu, mereka sudah memiliki dua album: Floating on Echoes yang dirilis 5 Juni, dan Dust in Silence pada 20 Juni. Album ketiga, Paper Sun Rebellion, bahkan telah dijadwalkan rilis pada 14 Juli mendatang.

Kualitas produksi musik mereka dinilai sangat rapi dan profesional. Lagu Dust on the Wind sudah mencapai 787.893 streaming, disusul Drift Beyond the Flame dengan 298.719 pendengar. Semua lagu lain juga menembus ratusan ribu streaming, pencapaian luar biasa untuk band yang baru seumur jagung.

Identitas Palsu dan Dugaan Manipulasi AI

Profil Spotify mereka menyebutkan nama-nama seperti Gabe Farrow (vokalis), Lennie West (gitaris), Milo Rains (bassis), dan Orion ‘Rio’ Del Mar (perkusionis). Namun, pencarian terhadap nama-nama ini di internet tidak membuahkan hasil. Tidak ada jejak digital, wawancara, atau media sosial pribadi. Bahkan, akun Instagram mereka menampilkan foto personel dengan pencahayaan aneh dan proporsi tubuh yang menurut netizen mirip gambar hasil AI.

Ketika ditelusuri, akun Instagram @thevelvetsundownband justru menampilkan gambar personel yang menurut netizen tampak seperti hasil gambar AI: pencahayaan aneh, proporsi tubuh tak wajar, dan wajah terlalu ‘sempurna’

Deezer Nyatakan Musiknya 100 Persen Buatan AI

Sinyal kecurigaan makin kuat setelah platform musik Deezer menggunakan alat pendeteksi AI dan menyatakan bahwa seluruh musik The Velvet Sundown adalah “100% AI generated.” Sementara itu, Spotify sendiri belum memberikan pernyataan resmi.

Netizen Bingung, Industri Musik Khawatir

Kemunculan band ini menjadi sinyal bahaya bagi industri musik. Banyak pihak menilai kasus ini sebagai contoh manipulasi algoritma untuk mendapatkan keuntungan. Band ini berhasil menembus playlist seperti Discover Weekly tanpa promosi besar atau identitas yang jelas.

Kasus The Velvet Sundown menjadi peringatan serius tentang bagaimana musik yang dihasilkan AI dapat menyusup ke platform musik digital dan mengelabui algoritma dengan cara yang sangat canggih.

Musisi Manusia Merasa Tersaingi

Para musisi profesional pun mulai resah. Seorang anggota band Velvet Meadow menyebut bahwa salah satu personel The Velvet Sundown di foto promosi sangat mirip dirinya, dan menyebut lagu-lagunya sebagai “soulless.” Keresahan serupa juga disampaikan oleh Ed Newton Rex:

“Inilah yang dikhawatirkan para seniman, ini pencurian berkedok persaingan.”

Fenomena The Velvet Sundown menandai babak baru dalam perdebatan soal AI di industri kreatif. Di satu sisi, musik mereka memang terdengar memikat dan berhasil menarik jutaan telinga. Namun di sisi lain, misteri di balik penciptaannya mengancam transparansi dan keaslian dalam dunia musik. Apakah kita sedang menyaksikan evolusi seni atau awal dari hilangnya jati diri para musisi sejati?