Leet Media

Instagram Apple bagikan Video Tarian Ratoh Jaroe, Direkam Pakai iPhone

July 2, 2025 By pj

Instagram / @apple @agungpambudi_

2 Juli 2025 – Apple kembali menarik perhatian publik melalui kampanye visual globalnya dengan menampilkan tarian tradisional asal Aceh, Ratoh Jaroe, dalam unggahan Instagram resminya. Menariknya, seluruh video yang ditampilkan direkam sepenuhnya menggunakan iPhone, menandai keunggulan kamera sekaligus menyoroti kekuatan budaya lokal Indonesia dalam platform global.

Karya Agung Pambudi tampilkan Ratoh Jaroe dengan teknologi iPhone

Video ini merupakan hasil karya Agung Pambudi dari Parallel Studio, yang menyutradarai perekaman tari Ratoh Jaroe dengan pendekatan dokumenter yang tetap mempertahankan kekuatan koreografi. Ratusan penari perempuan tampil mengenakan busana hitam berpadu dengan kain songket Aceh, menampilkan gerakan sinkron yang memukau dan khas.

“Ratoh Jaroe, tarian dan irama khas Aceh, dipadukan dengan musik modern untuk menciptakan ekspresi khas Indonesia,” demikian deskripsi video tersebut yang dikutip KompasTekno dari Instagram Apple.

Visual tajam dan pencahayaan dinamis dari iPhone

Dengan tagar #ShotoniPhone, Apple menegaskan bahwa seluruh video direkam menggunakan perangkat iPhone. Meskipun model iPhone yang digunakan tidak disebutkan, Apple mengungkap bahwa produksi ini didukung oleh perangkat keras, perangkat lunak tambahan, serta proses editing menggunakan komputer Mac.

Secara visual, video ini dipuji karena ketajaman detail dan kestabilan fokus meski dalam kondisi pencahayaan dinamis. “iPhone 16 Pro Max memberi kami fleksibilitas untuk bergerak bersama para penari, bukan hanya di sekitar mereka,” kata Agung dalam rilis yang dibagikan Apple kepada Campaign Indonesia.

Kolaborasi talenta lokal hasilkan interpretasi modern tarian tradisional

Pembuatan video ini melibatkan sejumlah tokoh kreatif lokal, seperti Yusri atau Bang Dek Gam sebagai koreografer dan pelestari budaya Aceh, serta Gatut Subowo sebagai sinematografer berpengalaman. “Melalui karya ini, kami ingin menangkap keindahan gerakan yang rumit dan penuh makna, serta besarnya skala performa ini,” ujar Gatut.

Pendekatan sinematik ini nyaris dokumenter namun tetap koreografis, ditambah dengan musik yang ditata oleh Kasimyn dari Gabber Modus Operandi. Musik elektronik eksperimental tersebut menghadirkan benturan kreatif antara tradisi dan modernitas. Hasilnya bukan Ratoh Jaroe yang dibekukan sebagai museum berjalan, tapi versi yang sadar zaman.

Respons publik dan strategi pemasaran budaya Apple

Video Ratoh Jaroe yang diunggah di akun @apple telah meraih lebih dari 100.000 likes, 4000 lebih komentar serta 15.000 lebih share. Bagi Apple, ini bukan sekadar pamer kecanggihan kamera, tetapi juga strategi pemasaran yang membiarkan para seniman lokal bercerita dengan cara mereka sendiri.

“Semakin saya bekerja dengan Bang Dek Gam, Kasimyn, dan Mas Gatut, semakin ‘tradisi’ mulai terasa tidak seperti masa lalu—lebih seperti sesuatu yang hidup, berubah, membawa kita ke tempat baru,” ujar Agung dalam deskripsi video.

Apple secara konsisten menampilkan karya pengguna dari seluruh dunia dalam kampanye Shot on iPhone mereka. Sebelumnya, mereka juga mengunggah cuplikan karya Merky Films bertajuk Big Man, yang telah mendapat lebih dari 45.000 tanda suka di Instagram.

Tarian Aceh sebagai simbol otentik dalam kampanye global

Ratoh Jaroe sebelumnya dikenal sebagai tarian pembuka Asian Games 2018. Dalam konteks kampanye Apple, kehadiran Ratoh Jaroe tidak hanya menonjolkan keindahan budaya Nusantara, tapi juga menandai keberhasilan Apple dalam menghadirkan strategi komunikasi yang otentik dan kolaboratif.

Apple tampaknya paham bahwa jika ingin memanfaatkan budaya lokal, maka harus memberikan panggung kepada yang memahami dan menghidupinya.