Leet Media

Bali Bakal Punya Bandara Baru Senilai Rp50 Triliun Tanpa Dana APBN, Murni Investasi Asing!

July 1, 2025 By A G

01 Juli 2025 – Setelah hampir satu dekade menunggu, mimpi memiliki bandara internasional kedua di Bali akhirnya akan menjadi kenyataan. Proyek mega senilai Rp50 triliun untuk membangun Bandara Internasional Bali Utara kini memasuki fase konkret, dengan jaminan bahwa tidak sepeser pun uang rakyat akan digunakan. Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko, memastikan groundbreaking akan dilaksanakan dalam hitungan bulan di tahun 2025 ini.

Yang membuat proyek ini istimewa bukan hanya dari segi nilai investasinya, tetapi juga konsep pembangunannya yang revolusioner. Bandara ini akan dibangun dengan konsep terapung, menjulur 1,5 kilometer ke tengah laut di kawasan Buleleng Timur. Lebih dari sekadar bandara, proyek ini akan menciptakan ekosistem ekonomi baru bernama aerotropolis dan aerocity yang setara dengan kota-kota global seperti Dubai dan Hong Kong.

Investasi Murni Asing Tanpa Beban APBN

Source: SWA

Salah satu keunggulan utama proyek ini adalah skema pendanaannya yang tidak membebani kas negara. Erwanto menegaskan bahwa seluruh dana Rp50 triliun akan berasal dari investor asing, khususnya ChangYe Construction Group dari Tiongkok. “Pendanaan tidak masalah, tidak gunakan APBN satu rupiah pun,” tegas Erwanto dalam pertemuan di Blahbatuh, Gianyar.

Kesepakatan investasi senilai USD 3 miliar ini telah ditandatangani dalam forum bisnis Indonesia-Tiongkok di Beijing pada November 2024. Dengan skema turnkey project, investor akan menanggung seluruh biaya konstruksi dan baru mencairkan dana setelah pembangunan selesai. Model ini memberikan kepastian bahwa proyek akan tuntas tanpa risiko pembengkakan anggaran yang ditanggung pemerintah.

Bagi generasi milenial dan Gen Z yang sadar akan pentingnya pengelolaan keuangan negara yang sehat, skema ini tentunya menjadi kabar baik. Tidak ada lagi beban utang negara untuk proyek infrastruktur, sekaligus memberikan jaminan bahwa pembangunan akan diselesaikan sesuai target.

Transformasi Bali Utara Menjadi Pusat Ekonomi Baru

Selama ini, aktivitas ekonomi Bali terkonsentrasi di bagian selatan, menciptakan ketimpangan pembangunan yang signifikan. Kehadiran Bandara Bali Utara akan mengubah dinamika ini secara fundamental. Proyek ini tidak hanya menyediakan fasilitas penerbangan, tetapi juga menciptakan kota modern seluas 900 hektare yang dilengkapi hotel, pusat logistik, dan fasilitas kesehatan kelas dunia.

Erwanto menjanjikan lebih dari 200.000 lapangan kerja akan tercipta ketika bandara mulai beroperasi. Angka ini sangat signifikan bagi lulusan fresh graduate dan profesional muda yang sedang membangun karir. Berbagai sektor akan berkembang, mulai dari pariwisata, logistik, teknologi, hingga sektor kreatif yang menjadi fokus generasi digital saat ini.

Konsep aerotropolis yang diusung juga sejalan dengan tren kerja modern. Kawasan ini akan mengintegrasikan zona bisnis, hunian, dan layanan digital dalam satu ekosistem. Bagi digital nomads dan remote workers, ini bisa menjadi destinasi ideal yang menggabungkan lifestyle Bali dengan fasilitas bisnis kelas internasional.

Dukungan Politik dan Momentum yang Tepat

Source: Kompas.com

Proyek yang sempat mandek selama sembilan tahun ini kini mendapat angin segar dengan masuknya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Dukungan politik tingkat tinggi ini memberikan kepastian hukum dan kontinuitas proyek.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bahkan menunjukkan antusiasme luar biasa dengan berencana mendatangkan “artis terbaik, terbesar, termahal di dunia” untuk grand opening bandara. “Masa kita nonton konser internasional saja ke negara tetangga? Ini cambuk buat kita,” ujar Cak Imin.

Visi ini sangat relevan dengan generasi yang tumbuh bersama media sosial dan menghargai pengalaman premium. Bali tidak hanya akan menjadi destinasi wisata alam, tetapi juga pusat entertainment dan budaya yang bisa bersaing dengan Singapura atau negara tetangga lainnya.

inovasi Arsitektur yang Spektakuler

Desain bandara terapung yang menjulur 1,5 kilometer ke laut menjadikan proyek ini unik secara global. Konsep ini tidak hanya mengatasi keterbatasan lahan, tetapi juga menciptakan landmark yang Instagram-worthy bagi generasi yang gemar berbagi momen di media sosial.

“Bandara ini bukan sekadar tempat mendarat, tapi jantung kota masa depan,” kata Erwanto menjelaskan visi futuristik proyek ini. Integrasi dengan jaringan tol dan konektivitas modern akan memastikan akses yang mudah dari berbagai wilayah di Bali.

Bagi traveler muda yang mengutamakan pengalaman dan estetika, bandara ini akan menawarkan experience yang tak terlupakan sejak pertama kali mendarat di Bali. Kombinasi teknologi modern dengan pemandangan laut akan menciptakan first impression yang powerful.

Timeline dan Prospek ke Depan

Dengan penetapan lokasi yang telah disiapkan Kementerian Perhubungan dan proses administratif yang tinggal finalisasi, groundbreaking diperkirakan akan dimulai dalam beberapa bulan ke depan. Tahap pemenuhan AMDAL dan perizinan lainnya sedang dalam proses penyelesaian.

Pemerintah Provinsi Bali juga aktif menyiapkan infrastruktur pendukung, termasuk integrasi jalan tol untuk memastikan konektivitas yang optimal. Pendekatan terintegrasi ini menunjukkan keseriusan semua pihak dalam mewujudkan proyek transformatif ini.

Bagi profesional muda yang merencanakan karir jangka panjang, perkembangan ini membuka peluang investasi dan bisnis di Bali Utara. Sektor properti, F&B, teknologi, dan creative industry diprediksi akan mengalami boom seiring beroperasinya bandara ini.

Jika terealisasi sesuai rencana, Bandara Internasional Bali Utara akan menjadi simbol transformasi Bali menjadi pulau yang berkembang merata. Bukan hanya sebagai destinasi wisata, tetapi sebagai hub bisnis dan investasi regional yang mampu bersaing di kancah global. Era baru Pulau Dewata yang lebih inklusif dan berkelanjutan pun akan dimulai.