June 28, 2025 By pj
28 Juni 2025 – Film “28 Years Later” karya sutradara Danny Boyle mengejutkan dunia perfilman dengan pendekatan teknis yang tak lazim. Dengan mengandalkan kamera dari iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max, Boyle dan tim produksinya menghadirkan pengalaman sinematik yang baru dan autentik. Langkah ini tidak hanya menjadi simbol evolusi teknologi dalam dunia film, tapi juga menegaskan komitmen terhadap realisme visual seperti yang pernah dicapai dalam film pertamanya, “28 Days Later”.
Danny Boyle memutuskan untuk merekam sebagian besar adegan dalam “28 Years Later” menggunakan iPhone demi menjaga nuansa dokumenter yang realistis. Ia menyebutkan bahwa pilihan ini selaras dengan zaman di mana masyarakat merekam kehidupan sehari-hari menggunakan ponsel.
“iPhone itu ringan, murah, dan memungkinkan kami pergi ke tempat-tempat yang sangat terpencil,” kata Boyle kepada IndieWire, sebagaimana dilansir People pada Senin (25/6/2025).
Dengan kemampuan merekam video dalam resolusi 4K dan penggunaan Apple ProRes, iPhone menjadi pilihan logis sekaligus artistik. Selain ringan dan fleksibel, kamera ini mampu menjangkau lokasi sulit di Inggris dan Skotlandia, tempat syuting berlangsung.
Untuk merekam adegan kompleks dan intens, Boyle bersama sinematografer Anthony Dod Mantle menciptakan rig kamera khusus berisi hingga 20 iPhone. Tujuannya adalah menangkap satu adegan dari berbagai sudut sekaligus, sehingga editor bisa menciptakan efek visual seperti “poor man’s bullet time”.
“Ada satu adegan luar biasa di paruh kedua film ini saat kami menggunakan rig 20-kamera… sangat indah secara visual dan menggunakan teknik ini dengan cara yang mengejutkan,” jelas Boyle.
Rig tersebut digunakan untuk adegan kekerasan yang menuntut imersi penuh dari penonton. Dalam beberapa kasus, kamera bahkan dipasang pada hewan untuk mendapatkan sudut pandang unik.
Film ini menggunakan aspek rasio 2.76:1 yang memberikan tampilan lebih luas dibandingkan dengan film pendahulunya. Format ini meningkatkan ketegangan psikologis karena ancaman bisa muncul dari sisi mana pun.
“Layar yang lebar memaksa penonton untuk lebih waspada,” jelas Boyle.
“28 Years Later” bukan hanya eksperimen teknologi, tapi juga reuni kreator orisinal. Danny Boyle, penulis naskah Alex Garland, sinematografer Anthony Dod Mantle, serta Cillian Murphy sebagai produser eksekutif, kembali bergabung dalam proyek ini. Kolaborasi mereka memperkuat kesinambungan naratif dan visual.
Film ini berlatar 28 tahun setelah wabah virus Rage, dan mengikuti perjalanan Spike dan ayahnya, Jamie, dari komunitas tertutup menuju daratan utama. Cerita juga mengangkat dinamika keluarga, perjuangan bertahan hidup, serta eksplorasi tema trauma kolektif dan bentuk masyarakat baru.
“Sesekali ada pemutaran (28 Days Later)… Dan itu membuat kami mulai berpikir, haruskah kami memperkenalkan sesuatu yang lain ke dunia ini?” kata Boyle.
Film ini resmi tayang mulai 20 Juni 2025 melalui distribusi Sony Pictures Releasing dan merupakan awal dari trilogi baru. Sekuel keduanya, “28 Years Later: The Bone Temple”, direncanakan rilis pada Januari 2026.
Related Tags & Categories :