Leet Media

Tan Malaka, Pahlawan yang Terlupakan dalam Sejarah Indonesia

June 1, 2025 By RB

Ruangguru

1 Juni 2025 – Dalam narasi sejarah Indonesia, terdapat nama-nama pahlawan yang mungkin tidak sering disebutkan dalam buku pelajaran, namun memiliki kontribusi yang sangat besar bagi kemerdekaan dan pembentukan bangsa. Salah satunya adalah Tan Malaka, seorang tokoh revolusioner dan pemikir ulung yang dijuluki “Bapak Republik Indonesia”.

Tan Malaka Sang Pemikir Bangsa

Tan Malaka dikenal sebagai “Bapak Republik Indonesia” karena pemikirannya yang sangat dihormati oleh Soekarno dan Mohammad Hatta. Banyak ide dan gagasan Tan Malaka yang diadopsi dalam perumusan dasar-dasar negara Indonesia.

Kontribusi Tan Malaka dalam Pergerakan Nasional

Selain sumbangsih pemikiran, Tan Malaka juga aktif dalam dunia politik dan pendidikan. Pada tahun 1948, ia mendirikan Partai Murba dengan tujuan melawan penjajahan dan memperjuangkan hak-hak rakyat. Di bidang pendidikan, Tan Malaka turut berkontribusi dengan mendirikan sekolah-sekolah dan mengajar anak-anak di Sumatera Barat.

Karya Fenomenal Madilog

Salah satu karya Tan Malaka yang paling terkenal adalah buku berjudul Madilog. Buku ini membahas ilmu dialektika, materialisme, dan logika, yang dilatarbelakangi oleh kondisi Indonesia pada masa itu. Madilog menjadi salah satu warisan pemikiran penting yang masih relevan hingga kini.

Akhir Hidup dan Pengakuan yang Tertunda

Tan Malaka meninggal dunia pada tahun 1949, setelah ditangkap dan ditembak mati oleh bangsanya sendiri. Meskipun demikian, jasa-jasanya diakui secara resmi ketika Soekarno memberinya gelar pahlawan pada tahun 1963.

Nama Tan Malaka di Era Orde Baru

Sayangnya, pada masa Orde Baru, nama Tan Malaka kurang dikenal karena kebijakan pemerintah yang menganggapnya sebagai antek komunis. Hal ini menyebabkan kisahnya tidak banyak diajarkan di pendidikan Indonesia, bahkan tidak tertulis di buku pelajaran sejarah.

Jejak Tan Malaka yang Masih Dikenang

Hingga kini, jasa-jasa Tan Malaka masih tetap dikenang di tempat kelahirannya. Sebuah jalan yang menghubungkan kota Payakumbuh menuju Suliki diberi nama Jalan Tan Malaka, sebagai bentuk penghormatan atas kontribusinya bagi bangsa. Pengakuan ini menjadi pengingat akan pentingnya untuk terus menggali dan mempelajari seluruh aspek sejarah bangsa, termasuk kisah-kisah pahlawan yang mungkin terlupakan.

Related Tags & Categories :

Leet OG

Leethania