Leet Media

Ormas Terbesar di Indonesia dan Peran Mereka dalam Masyarakat

May 27, 2025 By RB

27 Mei 2025 – Organisasi masyarakat (ormas) memainkan peran penting dalam kehidupan sosial dan politik di Indonesia. Beberapa ormas bahkan memiliki pengaruh besar karena jumlah anggota dan aktivitas mereka yang masif. Artikel ini akan membahas ormas-ormas terbesar di Indonesia, mulai dari sejarah, kontribusi positif, hingga kontroversi yang menyertainya.

Pemuda Pancasila Ormas Tertua di Indonesia

Pemuda Pancasila merupakan salah satu ormas tertua di Indonesia, didirikan pada tahun 1959 oleh Jenderal Abdul Haris Nasution. Ormas ini dikenal karena komitmennya dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila melalui berbagai kegiatan sosial, seperti donor darah rutin dan bakti sosial.

Namun, Pemuda Pancasila juga memiliki catatan kelam, salah satunya adalah Peristiwa 27 Juli 1996. Insiden ini melibatkan penyerangan kantor PDIP yang mengakibatkan 5 orang tewas, 149 luka-luka, dan 74 orang hilang. Meski demikian, ormas ini terus berupaya memperbaiki citra dengan kegiatan yang lebih positif.

FORKABI Wadah Aspirasi Masyarakat Betawi

Forum Komunikasi Anak Betawi (FORKABI) didirikan pada tahun 2001 oleh sekelompok orang Betawi. Ormas ini berperan sebagai saluran aspirasi politik dan budaya bagi masyarakat Betawi. Salah satu kegiatan rutin mereka adalah menggelar acara kesenian Betawi untuk melestarikan budaya lokal.

Di balik kontribusinya, FORKABI juga sering terlibat dalam masalah, seperti bentrokan jalanan tahun 2023 terkait perebutan lahan parkir di Tangerang. Hal ini menunjukkan bahwa ormas ini memiliki dua sisi: sebagai pelestari budaya sekaligus aktor dalam konflik sosial.

FBR Perjuangan Hak Masyarakat Betawi

Forum Betawi Rempuk (FBR) didirikan pada tahun 2001 oleh Fadlioli El Muhir dan Lutfi Hakim. Tujuan utama FBR adalah memperjuangkan hak-hak masyarakat Betawi yang terpinggirkan. Mereka aktif membangun sanggar budaya dan melakukan bakti sosial untuk mendukung komunitas Betawi.

Namun, FBR juga tidak lepas dari masalah, seperti bentrokan perebutan lahan parkir tahun 2021 di Tangerang yang mengakibatkan lima orang luka serius. Aktivitas positif mereka seringkali terkontaminasi oleh konflik horizontal yang melibatkan anggota ormas.

GRIB Jaya Kontribusi dan Kontroversi

Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya dibentuk pada tahun 2011 oleh Rosario de Marshall atau Hercules. Ormas ini dikenal dengan kegiatan positifnya, seperti berbagi ke panti asuhan dan bakti sosial lainnya. Namun, GRIB Jaya juga kerap menjadi sorotan karena kontroversi, seperti ancaman pemimpinnya untuk membawa 50 ribu anggota ke Gedung Sate jika ormasnya diusik.

Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa GRIB Jaya ditolak keberadaannya di Bali oleh para pecalang. Hal ini menegaskan bahwa meski memiliki legalitas hukum, ormas ini masih menghadapi tantangan dalam penerimaan masyarakat.

Legalitas Ormas di Indonesia

Pendirian ormas di Indonesia diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Ormas. Prosesnya melibatkan pengajuan permohonan ke Kementerian Hukum dan HAM, dan jika berkas dinilai memenuhi, ormas akan disahkan.

Meski memiliki dasar hukum yang jelas, ormas-ormas besar di Indonesia seringkali dihadapkan pada dilema antara kontribusi positif dan konflik yang ditimbulkan. Masyarakat perlu bijak dalam menilai peran mereka, apakah benar-benar membawa manfaat atau justru menciptakan masalah baru.

Penutup

Ormas-ormas besar di Indonesia memiliki peran ganda: sebagai agen perubahan sosial dan sumber konflik. Pemuda Pancasila, FORKABI, FBR, dan GRIB Jaya adalah contoh nyata bagaimana ormas dapat berkontribusi positif sekaligus menimbulkan kontroversi. Masyarakat dan pemerintah perlu bekerja sama untuk memastikan ormas berjalan sesuai tujuan awal, yakni membangun bangsa, bukan merusaknya.

Related Tags & Categories :

Leet OG

Leethania