Leet Media

100 Hari Kerja, Dedi Mulyadi Peroleh Tingkat Kepuasan 94,7%, Tertinggi Dibandingkan Gubernur Lain di Pulau Jawa

June 3, 2025 By pj

3 Juni 2025 – Survei terbaru Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa Dedi Mulyadi mencatatkan tingkat kepuasan publik tertinggi di antara seluruh gubernur di Pulau Jawa dalam masa kerja 100 hari pertama. Angka ini menjadi sorotan karena menunjukkan kekuatan kepemimpinan dan efektivitas komunikasi publik yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat tersebut.

Survei pada Mei 2025

Survei dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia pada 12–19 Mei 2025 di enam provinsi di Pulau Jawa. Hasilnya diumumkan pada Rabu, 28 Mei 2025. Dalam survei tersebut, Dedi Mulyadi memperoleh tingkat kepuasan sebesar 94,7 persen, dengan rincian 41 persen responden menyatakan sangat puas dan 54 persen cukup puas terhadap kinerja Dedi selama 100 hari pertama menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

“Dedi Mulyadi sangat tinggi (tingkat kepuasannya). Itu yang menjelaskan, roadshow atau liputan tentang KDM rating-nya tinggi. Itu membedakan dengan banyak gubernur di tempat lain,” ujar Burhanuddin, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia.

Perbandingan dengan Gubernur Lain di Jawa

Setelah Dedi Mulyadi, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menempati posisi kedua dengan tingkat kepuasan sebesar 83,8 persen. Disusul oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan 75,3 persen, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dengan 62,5 persen, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dengan 60 persen, dan terakhir Gubernur Banten Andra Soni dengan 50,8 persen.

Faktor Komunikasi Jadi Kunci Utama

Menurut Burhanuddin, keberhasilan Dedi Mulyadi tidak hanya berasal dari kebijakan teknokratik, tetapi juga dari kemampuannya berkomunikasi langsung dengan masyarakat dan memanfaatkan media sosial. Ia memiliki pengikut dalam jumlah besar di berbagai platform, seperti Facebook, YouTube, dan Instagram, yang memperkuat eksposur kebijakannya kepada publik.

“Dia bukan hanya pemimpin, tapi juga influencer yang mampu menyampaikan kebijakan dengan cara yang relevan bagi masyarakat,” ungkap Burhanuddin.

Dukungan Kuat terhadap Program Unggulan

Sejumlah program Dedi Mulyadi mendapatkan dukungan besar dari masyarakat, seperti larangan study tour dan wisuda di hotel, larangan membawa ponsel dan kendaraan bagi siswa, serta penertiban objek wisata ilegal. Dukungan terhadap program-program ini menunjukkan bahwa masyarakat merasa kebijakan tersebut menyentuh kebutuhan riil di lapangan.

Implikasi Elektoral Menuju 2029

Burhanuddin menyebutkan bahwa tingginya kepuasan terhadap Dedi Mulyadi dapat menjadi modal elektoral yang kuat ke depan. Meski masih terlalu dini untuk menyimpulkan, nama Dedi Mulyadi diprediksi bisa menjadi figur potensial dalam kontestasi nasional menuju Pemilu 2029.

“KDM punya keyakinan bahwa dia tahu apa yang terbaik untuk warga, meski kadang kurang deliberatif,” ujar Burhanuddin.

Survei ini mencerminkan bahwa keberhasilan kepala daerah tidak hanya bergantung pada kinerja teknokratik, tetapi juga bagaimana mereka menjalin hubungan emosional dengan publik dan mengomunikasikan kebijakan secara efektif. Tingginya kepuasan terhadap Dedi Mulyadi menandai munculnya gaya kepemimpinan yang adaptif dan populis di era digital.