Leet Media

Ayah Christiano Tarigan Buka Suara: Klarifikasi, Permintaan Maaf, dan Mendukung Penegakan Hukum yang Transparan

June 2, 2025 By pj

Youtube / Setia Budi Tarigan Official

2 Juni 2025 – Kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Palagan, Sleman, Yogyakarta, pada Sabtu dini hari, 24 Mei 2025, menjadi sorotan publik. Mobil BMW yang dikemudikan oleh Christiano Tarigan menabrak sepeda motor yang dikendarai Argo Ericko Achfandi, mahasiswa Fakultas Hukum UGM, hingga menewaskan korban. Setelah sepekan berlalu, keluarga Christiano akhirnya menyampaikan permohonan maaf dan klarifikasi secara terbuka kepada masyarakat.

Alasan Keluarga Baru Menyampaikan Pernyataan

Ayah Christiano, Setia Budi Tarigan, menyatakan bahwa keterlambatannya menyampaikan pernyataan disebabkan oleh rasa hormat terhadap keluarga korban yang sedang berkabung dan fokus pada pendampingan kepada putranya yang masih mengalami trauma pasca kejadian.

“Selain itu juga saya masih harus melakukan pendampingan kepada putra saya dalam proses pemeriksaan di kepolisian yang mana putra saya masih dalam keadaan trauma sejak kejadian,” ujar Setia Budi dalam pernyataannya pada 1 Juni 2025.

Permohonan Maaf dan Belasungkawa 

Setia Budi Tarigan dan istrinya menyampaikan duka cita mendalam dan permintaan maaf atas kecelakaan tersebut. Ia menyampaikan secara langsung belasungkawa kepada ibu korban, Meiliana, saat berada di RS Bhayangkara, dan meminta izin untuk mengurus jenazah Argo hingga pemakaman.

Pada tanggal 1 Juni 2025, ayah dari Christiano, Setia Budi Tarigan mengunggah video berdurasi 8 menit terkait permohonan maafnya dan mengklarifikasi isu yang beredar di masyarakat di channel Youtube @SetiaBudiTariganOfficial

“Assalamu’alaikum wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua.

Saya Setia Budi Tarigan sebagai orangtua Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan.

Pertama-pertama saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya karena baru saat ini memberikan penjelasan atas berita-berita yang berkembang terkait musibah kecelakaan mobil anak saya di jalan Palagan, Sleman, yang telah menyebabkan wafatnya ananda Argo, mahasiswa Fakultas Hukum UGM angkatan 2024.

Hal ini disebabkan karena saya menghormati keluarga almarhum yang sedang berduka dalam melewati masa berkabung ini. Selain itu juga saya masih harus melakukan pendampingan kepada putra saya dalam proses pemeriksaan di kepolisian yang mana putra saya masih dalam keadaan trauma sejak kejadian.

Dari lubuk hati yang paling dalam, izinkan kami menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada Ibu Melina dan keluarga yang telah kehilangan ananda Argo.

Sungguh kami tidak mengharapkan sama sekali kejadian ini.

Izinkan saya memberikan sedikit kronologi peristiwa ini:

Setelah mendapat telepon dari putra saya tentang kecelakaan tersebut sekitar jam 1.15 WIB di hari Sabtu 24 Mei 2025, pagi-pagi sekali saya segera berangkat ke Yogya dan setibanya di Jogja saya langsung menuju Polresta Sleman untuk bertemu dengan putera saya Christiano.

Selanjutnya saya menuju RS Bhayangkara untuk memberikan penghormatan kepada jenazah almarhum Argo. Melalui perantara bapak kos Argo yang ada saat itu, saya diperkenankan langsung berbicara dengan ibunda ananda Argo, yaitu Ibu Melina untuk menyatakan belasungkawa dan meminta izin untuk mengurus jenazah Ananda Argo sampai kepada pemberangkatannya ke rumah duka di Cilodong, Depok. 

Selain itu saya juga mengirimkan perwakilan keluarga untuk mengurus hal-hal yang dibutuhkan di rumah duka sampai pada pemakaman di keesokan harinya.

Pada kesempatan ini izinkan sekali lagi saya menyampaikan dukacita yang mendalam kepada Ibunda Melina dan keluarga besar almarhum Ananda Argo. 

Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Saya dan istri saya, atas nama Christiano Tarigan memohon maaf sebesar-besarnya atas peristiwa yang sama-sama tidak kita inginkan ini.

Dapat saya sampaikan, bahwa saat kejadian kecelakaan tersebut, sesungguhnya putra saya Christiano berteriak untuk meminta pertolongan warga sekitar untuk menolong korban Ananda Argo. Dan sampai dengan aparat kepolisian tiba di lokasi, Christiano tetap ada di lokasi kejadian dan tidak melarikan diri. Setelah itu Christiano dibawa oleh aparat ke Polresta Sleman. Dan sejak saat itu putra saya Christiano menjalani proses pemeriksaan sampai ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan di Polresta Sleman.

Sebagai orang beriman dan warga negara yang taat, tentunya kami berkomitmen untuk terus menjalani proses hukum ke depannya. Dari awal di Polresta Sleman, saya bersama istri yang selalu mendampingi Christiano tanpa menggunakan jasa pengacara ataupun tidak juga menggunakan pengamanan lainnya. Di saat-saat berat ini memang saya didampingi oleh beberapa teman, keluarga dan sahabat dekat kami.

Perlu saya tegaskan juga bahwa ketika mengemudi, kondisi Christiano bersih dari pengaruh alkohol, obat-obatan dan narkotika. Dan hal ini sudah dibuktikan oleh hasil tes urine-nya yang semuanya negatif. Namun, kondisi yang serba mendadak itulah, yang menyebabkan kecelakaan ini terjadi.

Pada kesempatan ini juga, saya ingin menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang dirugikan atas kegaduhan yang terjadi akibat peristiwa ini termasuk tempat saya bekerja maupun institusi lain. Semua ini merupakan murni permasalahan keluarga kami.

Saya melihat dan mendengar banyak sekali berita tidak benar beredar di sosial media. Menghujat saya dan anak saya, yang antara lain mengatakan kami membayar dengan jumlah nilai tertentu kepada keluarga almarhum Argo.

Informasi itu tidak benar, kami belum pernah melakukan pembicaraan dengan keluarga almarhum Ananda Argo tentang hal itu, melainkan baru sebatas mengenai pemulangan jenazah sampai pada pemakaman.

Dan sesungguhnya sejak awal kami sangat ingin bersilahturahmi secara langsung ke rumah duka di Cilodong. Keinginan ini sudah beberapa kali kami sampaikan melalui perwakilan keluarga almarhum Argo. Namun kami sangat memahami keinginan tersebut belum dapat diwujudkan mengingat kondisi keluarga yang masih dalam suasana berkabung.

Kami juga mohon kepada masyarakat luas bersabar mengikuti proses hukum yang sedang berjalan. Adapun hal-hal lain yang berkembang terkait musibah ini, seluruhnya kami serahkan kepada aparat terkait dan kami mendukung penegakan hukum yang transparan dan berkeadilan.

Demikian pernyataan saya sampaikan dengan sebenar-benarnya.

Terima kasih

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh” tutupnya dalam video perminta maafannya 

Klarifikasi atas Isu yang Beredar di Media Sosial

Menanggapi berbagai tudingan di media sosial, Setia Budi memberikan klarifikasi, termasuk tuduhan mengenai penggunaan jasa pengacara, pengaruh alkohol, hingga isu penyuapan kepada keluarga korban.

“Dari awal di Polresta Sleman, saya bersama istri yang selalu mendampingi Christiano tanpa menggunakan jasa pengacara ataupun tidak juga menggunakan pengamanan lainnya,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa Christiano terbukti bersih dari alkohol dan narkotika berdasarkan hasil tes urine yang semuanya negatif.

“Perlu saya tegaskan bahwa ketika mengemudi, kondisi Christiano bersih dari pengaruh alkohol, obat-obatan dan narkotika. Dan hal ini sudah dibuktikan oleh hasil test urine-nya yang semuanya negatif. Namun, kondisi yang serba mendadak itulah, yang menyebabkan kecelakaan ini terjadi”

Menanggapi tudingan masyarakat, dalam video tersebut Setia Budi Tarigan membantah ada pemberian sejumlah uang ke keluarga almarhum Argo 

“Informasi itu tidak benar, kami belum pernah melakukan pembicaraan dengan keluarga almarhum ananda Argo tentang hal itu, melainkan baru sebatas mengenai pemulangan jenazah sampai pada pemakaman,” ujarnya 

Komitmen untuk Menjalani Proses Hukum Secara Transparan

Dalam pernyataannya, Setia Budi menegaskan bahwa pihak keluarga mendukung proses hukum yang sedang berjalan dan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.

“Kami juga mohon kepada masyarakat luas bersabar mengikuti proses hukum yang sedang berjalan. Adapun hal-hal lain yang berkembang terkait musibah ini, seluruhnya kami serahkan kepada aparat terkait dan kami mendukung penegakan hukum yang transparan dan berkeadilan.”