Leet Media

Ribuan Hewan Bisa Terselamatkan Oleh Kulit Kaktus!

May 25, 2025 By pj

desserto

25 Mei 2025 – Inovasi dari dua pengusaha asal Meksiko berhasil mengubah cara pandang dunia terhadap bahan baku industri fashion. Mereka menciptakan kulit vegan berbahan dasar kaktus yang tidak hanya menyerupai kulit asli, tetapi juga ramah lingkungan, bebas kekejaman terhadap hewan, dan mendukung keberlanjutan ekosistem. Solusi ini menjawab keresahan global terhadap eksploitasi hewan dalam industri fesyen.

Dua Sahabat Meksiko Mengubah Dunia Mode dengan Kulit Kaktus

Adrián López Velarde dan Marte Cázarez adalah dua sahabat asal Meksiko yang menemukan cara kreatif untuk mengubah kaktus menjadi kulit vegan yang dinamai Desserto. Produk ini memiliki tampilan dan tekstur yang sangat mirip dengan kulit asli, namun dibuat tanpa membunuh hewan. “Adrián dan Marte berhasil mengubah kaktus jadi kulit vegan yang diberi nama Desserto.”

Mereka memulai proses ini dengan memilih daun kaktus matang yang dipotong, dibersihkan, ditumbuk, dan dikeringkan selama tiga hari di bawah sinar matahari. Proses ini berujung pada bahan kulit yang dipatenkan dan siap dijadikan berbagai produk fashion.

Kaktus Nopal dan Potensi Besarnya dalam Dunia Fashion

Kaktus nopal, yang tumbuh subur di tanah Meksiko, menjadi bahan utama dalam inovasi ini. Limbah kulit kaktus yang biasanya terbuang ternyata memiliki serat kuat dan fleksibel. Ini menjadikannya alternatif ideal untuk kulit hewan. “Mereka menyadari bahwa kulit kaktus yang biasanya dibuang setelah panen memiliki serat yang kuat dan fleksibel.”

Dengan memanfaatkan sumber daya lokal tanpa merusak alam, Velarde dan Cázarez tidak hanya mengurangi limbah pertanian tetapi juga memperkenalkan bahan baku yang lebih beretika untuk dunia fashion.

Kulit Kaktus dan Manfaatnya bagi Keberlanjutan Lingkungan

Kulit hewan selama ini dikenal sebagai bahan premium untuk berbagai produk fashion. Namun di balik kemewahannya, terdapat praktik yang merugikan lingkungan dan hewan. Penggunaan air dalam jumlah besar, proses penyamakan yang mengandung bahan kimia, serta perburuan hewan menjadi isu utama. Kulit kaktus hadir sebagai solusi yang lebih bersih, hemat air, dan tidak membutuhkan bahan kimia berbahaya.

“Proses pengolahan kulit kaktus tidak melibatkan pembunuhan hewan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.”

Diversifikasi Produk Berbasis Kulit Kaktus

Produk berbahan kulit kaktus tidak terbatas pada tas dan sepatu. Kini, bahan ini telah dikembangkan menjadi pelapis jok mobil, dompet, bahkan furnitur. Mereka juga mengeksplorasi penggunaannya dalam pembuatan kertas, bahan bangunan, dan bahan bakar. Hal ini menunjukkan bahwa potensi kulit kaktus jauh melampaui industri fashion.

“Beberapa di antaranya adalah kertas, bahan bangunan, dan bahkan bahan bakar.”

Kualitas, Daya Tahan, dan Estetika Kulit Vegan dari Kaktus

Kulit vegan buatan Adrián dan Marte dikenal elastis, tahan lama hingga sepuluh tahun, dan mampu menahan suhu rendah tanpa rusak. Selain itu, bahan ini juga memiliki daya serap udara yang baik, serta tidak mengandung plastik, PVC, maupun bahan kimia beracun lainnya.

“Fakta lainnya, kulit kaktus dapat terurai sebagian dan tidak mengandung plastik.”

Bahan ini telah memenuhi standar industri, mulai dari aeronautika hingga mode, menjadikannya bahan berkualitas tinggi yang kompetitif.

Ekspansi dan Tantangan Menuju Akses Global

Desserto telah dipamerkan di berbagai ajang internasional, seperti International Leather Fair Lineapelle 2019 di Milan. Produk ini menarik perhatian para pelaku industri fashion global. Meski begitu, tantangan terbesar mereka adalah membuka akses bagi usaha kecil dan menengah.

“Tantangan terbesar yang kami hadapi adalah menemukan cara untuk menjadikan bahan kami dapat diakses perusahaan kecil dan menengah, karena kadang-kadang pembelian minimum jadi penghalang bagi mereka.”

Kontribusi Nyata terhadap Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem

Perusahaan yang mereka dirikan, Adriano Di Marti, menjalankan perkebunan kaktus secara organik. Mereka tidak menebang tanaman liar, melainkan menanam kaktus secara berkelanjutan. Teknik alami yang digunakan mampu menjaga mikroflora dan mikrofauna tanah, berkontribusi langsung terhadap kelestarian alam.

“Mereka tidak harus menebang pohon di peternakan yang memasok kaktus. Faktanya mereka telah melakukan yang sebaliknya, karena mereka menanam kaktus asli dari wilayah tersebut.”

Harapan Masa Depan untuk Industri Fashion

Dengan keunggulan yang ditawarkan, kulit kaktus dari Meksiko ini berpotensi menjadi pengganti utama kulit binatang dan sintetis. Inovasi ini menawarkan masa depan industri fashion yang lebih beretika, berkelanjutan, dan peduli terhadap keseimbangan alam.