Leet Media

‘Jumbo’ hingga ‘Pangku’, Inilah Beberapa Karya Indonesia yang Dikirim ke Cannes Film Festival 2025

May 17, 2025 By pj

17 Mei 2025 – Partisipasi Indonesia di Cannes Film Festival 2025 menunjukkan perkembangan signifikan industri perfilman tanah air. Dari film panjang debut hingga proyek biopik legendaris, tujuh proyek asal Indonesia tampil di panggung internasional dalam program-program bergengsi seperti Marché du Film dan Main Competition. Keikutsertaan ini membuka peluang besar untuk kolaborasi, distribusi global, dan peningkatan visibilitas kreator film Indonesia di mata dunia.

  1. Renoir Tampil di Kompetisi Utama Cannes
Plan 75' Director Chie Hayakawa's 'Renoir' Adds KawanKawan Media
variety

Renoir menjadi sorotan sebagai satu-satunya film produksi Indonesia yang masuk dalam program Main Competition. Film ini merupakan hasil kolaborasi multinasional antara KawanKawan Media (Indonesia) dengan studio dari Jepang, Prancis, Singapura, dan Filipina. Disutradarai oleh Chie Hayakawa, Renoir dibintangi oleh Yui Suzuki, Lily Franky, dan Hikari Izada. Keikutsertaannya di kompetisi utama menandai pencapaian besar bagi sinema Asia Tenggara.

  1. Pangku Debut Sutradara Reza Rahadian
Indonesian Actor Reza Rahadian Sets 'Pangku'
variety

Pangku (judul internasional: On Your Lap) menjadi debut penyutradaraan film panjang aktor Reza Rahadian. Film ini mengikuti perjalanan Sartika, pelayan kedai kopi pangku, dalam menjalani kehidupan kerasnya. Diperankan oleh Claresta Taufan, Fedi Nuril, dan Christine Hakim, Pangku hadir di Marché du Film untuk mencari mitra kolaborator internasional. Kisahnya yang unik dan realistik menjanjikan daya tarik tersendiri bagi pasar global.

  1. Monster Pabrik Rambut Proyek Horor Internasional Edwin
Palari Films - Home
Palari Films

Sutradara kenamaan Edwin kembali dengan genre horor melalui Monster Pabrik Rambut, atau Sleep No More sebagai judul internasional. Film ini merupakan kerja sama Palari Films dengan negara-negara seperti Singapura, Jepang, dan Jerman. Dengan pemeran utama Iqbaal Ramadhan, Rachel Amanda, dan Lutesha, proyek ini dipasarkan di Marché du Film untuk menjaring pendanaan dan distribusi lintas negara.

  1. Jumbo Animasi Lokal Menuju Pasar Global
Film Jumbo Dijadwalkan Tayang Momentum Lebaran 2025 | tempo.co

Film animasi Jumbo mencatat lebih dari 10 juta penonton di bioskop Indonesia, menjadikannya salah satu film animasi lokal tersukses. Karya debut Ryan Adriandhy ini tampil di Marché du Film sebagai bagian dari upaya pemasaran internasional. Dengan potensi besar sebagai film keluarga global, Jumbo mengusung semangat baru dalam dunia animasi Indonesia.

  1. Ikatan Darah Film Aksi Produksi Iko Uwais
Volix

Ikatan Darah membawa genre aksi khas Indonesia ke pasar film internasional. Diproduksi oleh rumah produksi milik Iko Uwais, film ini disutradarai oleh Sidharta Tata dan dibintangi oleh Livi Ciananta Item, Derby Romero, Ismi Melinda, dan Teuku Rifnu Wikana. Film ini membawa unsur bela diri tradisional dan budaya lokal, menjadikannya daya tarik tersendiri di mata distributor global.

  1. Timur Film Kedua Uwais Picture 

Uwais Pictures rupanya tidak hanya mengirim satu film saja, tapi dua. Setelah Ikatan Darah, film Timur juga akan tayang di Marche du Film  Cannes 2025. Pada film ini Iko Uwais debut sebagai sutradara. Menceritakan operasi militer yang dilakukan oleh TNI pada tahun 1996 di Papua untuk membebaskan sandera yang ditahan oleh kelompok separatis OPM (Organisasi Papua Merdeka). Operasi yang disebut Operasi Mapenduma dipimpin oleh Letkol Prabowo Subianto.

  1. Biopik Rose Pandanwangi Debut Produksi Chelsea Islan
Chelsea Islan Debut sebagai Produser, Bawa Film 'Rose Pandanwangi' ke Cannes 2025
Tribun News

Biopik penyanyi legendaris Rose Pandanwangi akan menjadi bagian dari Producers Network di Cannes. Disutradarai dan diproduseri oleh Razka Robby Ertanto, proyek ini juga menandai debut Chelsea Islan sebagai produser sekaligus pemeran utama. Menceritakan perjalanan hidup seorang ikon musik klasik Indonesia, film ini membuka ruang untuk narasi budaya yang kuat di panggung internasional.

  1. The Mourning Journey Diperankan Oleh Sang Legenda Christine Hakim
6 Film Indonesia Tampil di Cannes Festival 2025, Jumbo hingga Pangku
IDN Times

Dilansir dari IDN TIMES, The Mourning Journey, karya sutradara Garin Nugroho, hadir di Marché du Film sebagai proyek ko-produksi Visinema Pictures dengan rumah produksi internasional. Film ini mengisahkan pencarian makna dari seorang ibu setelah kehilangan anaknya.Film ini sekaligus menjadi ajang kembalinya aktris legendaris Indonesia, Christine Hakim, sebagai produser. Pada tahun 80-an, film yang dibintanginya, Tjoet Nja’ Dhien (1989) menjadi film Indonesia pertama yang ditayangkan di festival tersebut.

  1. IP Komik Lokal Didorong ke Adaptasi Film
Medcom.id

Tiga properti intelektual komik lokal — Bandits of Batavia, Locust, dan Jitu — turut tampil dalam program Spotlight Asia di Marché du Film. Ketiganya diproyeksikan untuk diadaptasi menjadi film layar lebar. Inisiatif ini menunjukkan potensi besar IP lokal Indonesia untuk berkembang menjadi waralaba film skala internasional.

Dengan partisipasi aktif di berbagai segmen Cannes Film Festival 2025, Indonesia tidak hanya menampilkan kualitas produksi film yang terus berkembang, tetapi juga mengukuhkan posisinya di peta perfilman global. Kolaborasi lintas negara, penguatan cerita lokal, dan kehadiran bintang-bintang berbakat menjadikan tujuh proyek ini representasi terbaik wajah baru sinema Indonesia.