Leet Media

Rusia Dinyatakan Bertanggung Jawab Atas Tragedi MH17 oleh International Civil Aviation Organization (ICAO)

May 15, 2025 By Reynaldi Aditya Ramadhan

15 Mei 2025 — Setelah hampir satu dekade pencarian keadilan, Dewan International Civil Aviation Organization (ICAO) akhirnya memutuskan bahwa Rusia bertanggung jawab atas tragedi jatuhnya Malaysia Airlines MH17 pada 2014. Putusan ini menyusul berbagai penyelidikan internasional yang mengarah pada peluncuran rudal dari wilayah yang dikuasai separatis pro-Rusia di Ukraina Timur.

Tragedi ini menewaskan seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 298 orang. Kebanyakan korban berasal dari Belanda Australia dan Malaysia.

Kronologi Tragedi MH17

Jalur Penerbangan dan Titik Serangan

Pada 17 Juli 2014 pesawat Malaysia Airlines MH17 lepas landas dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur. Saat melintasi wilayah udara Ukraina timur yang kala itu dilanda konflik bersenjata pesawat ditembak jatuh oleh rudal permukaan-ke-udara BUK buatan Rusia.

Pesawat jenis Boeing 777-200ER itu jatuh di dekat Desa Hrabove Ukraina dan puing-puingnya tersebar di area seluas lebih dari 50 km persegi. Seluruh 283 penumpang dan 15 kru tewas seketika. Komunikasi terakhir pesawat terjadi saat MH17 mendekati perbatasan Rusia namun tidak ada sinyal marabahaya yang dikirimkan.

Hasil Temuan Tim Investigasi Gabungan

Penyelidikan tragedi MH17 dipimpin oleh Joint Investigation Team (JIT) yang terdiri dari Belanda Australia Malaysia Belgia dan Ukraina. Pada 2022 pengadilan Belanda memvonis tiga terdakwa dua warga Rusia dan satu Ukraina secara in absentia atas keterlibatan mereka dalam serangan tersebut.

Hasil penyelidikan menemukan bahwa sistem rudal BUK yang digunakan untuk menjatuhkan MH17 dibawa dari wilayah Rusia ke daerah yang dikuasai separatis pro-Rusia lalu dikembalikan setelah penembakan. Ini memperkuat dugaan keterlibatan langsung pihak Rusia.

Putusan ICAO Terhadap Rusia

Tanggung Jawab di Mata Hukum Internasional

Pada Mei 2025 Dewan ICAO secara resmi menyatakan bahwa Rusia melanggar hukum udara internasional dengan gagal menahan diri untuk tidak menggunakan senjata terhadap pesawat sipil yang sedang terbang. Ini adalah pertama kalinya ICAO memutuskan tanggung jawab negara anggota dalam sengketa berdasarkan mekanisme penyelesaian sengketa organisasi.

Keputusan ini menandai langkah penting menuju penegakan kebenaran dan keadilan bagi seluruh korban MH17 ujar Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp.

Kami menyerukan Rusia untuk akhirnya menghadapi tanggung jawabnya dan memberikan ganti rugi sebagaimana diwajibkan dalam hukum internasional tambah Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong.

Reaksi Rusia, Penolakan Resmi dari Kremlin

Kremlin secara terbuka menolak putusan ini dan menyebutnya bias. Juru bicara Dmitry Peskov menyatakan bahwa Rusia tidak dilibatkan secara adil dalam penyelidikan dan menolak kesimpulan ICAO. Rusia juga menolak mengekstradisi warganya yang telah dijatuhi hukuman oleh pengadilan Belanda.

Dampak dan Implikasi Global

Tekanan Internasional dan Reformasi Jalur Udara

Meskipun ICAO tidak memiliki kekuatan hukum pidana keputusannya membawa beban moral dan politik yang besar. Sebagai badan internasional yang menetapkan standar penerbangan sipil global untuk 193 negara keputusan ini memperkuat tekanan internasional terhadap Rusia terutama di tengah perang yang masih berlangsung di Ukraina.

Tragedi MH17 juga memicu pembentukan kebijakan baru tentang keamanan penerbangan di wilayah konflik. ICAO membentuk gugus tugas khusus untuk meninjau ulang jalur penerbangan sipil agar insiden serupa tidak terulang.

Hari Berkabung Nasional dan Makna Keadilan

Setiap tanggal 17 Juli Belanda memperingati tragedi ini sebagai hari berkabung nasional. Nama-nama para korban dibacakan satu per satu dalam upacara resmi mengingatkan dunia bahwa konflik bersenjata tidak hanya menelan korban militer tetapi juga warga sipil tak bersalah.

Putusan ICAO terhadap Rusia bukan hanya tentang satu insiden tragis tapi juga tentang pesan global bahwa negara tidak bisa melanggar hukum internasional tanpa konsekuensi. Tragedi MH17 menjadi pengingat pahit bahwa di era modern akuntabilitas terhadap nyawa sipil harus dijunjung tinggi terutama oleh negara-negara yang terlibat dalam konflik bersenjata.

Related Tags & Categories :

highlight