Leet Media

Kereta Tanpa Rel IKN Dipulangkan lagi ke China Setelah Hasil Uji Coba yang Tidak Sesuai Harapan

April 30, 2025 By Rio Baressi

Kumparan

30 April 20225 – Pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kalimantan Timur menjadi simbol transformasi besar Indonesia menuju kota masa depan yang cerdas, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Namun, tidak semua teknologi yang diuji coba di IKN berjalan mulus. Salah satu proyek ambisius yang gagal memenuhi harapan adalah kereta tanpa rel atau Autonomous Rail Transit (ART) buatan CRRC Qingdao Sifang dari China. Berikut laporan lengkapnya.

Uji Coba ART Tidak Sesuai Harapan

Teknologi ART dihadirkan ke IKN sebagai bagian dari Proof of Concept (PoC) untuk mendukung sistem mobilitas otonom. Namun, uji coba yang berlangsung antara Agustus hingga September 2024 menunjukkan bahwa ART belum mampu beroperasi secara penuh secara otonom.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, mengonfirmasi bahwa kereta tersebut sudah dikeluarkan dari area IKN sejak 29 April 2025 dan dikirim kembali ke China melalui Pelabuhan Semayang, Balikpapan.

“Benar kita minta ART untuk dikembalikan ke China. Kemarin sudah dimobilisasi keluar IKN ke Pelabuhan Semayang Balikpapan untuk diangkut menggunakan kapal besar kembali ke China,” ujar Ali pada Rabu (30/4).

Keputusan ini diambil karena ART dinilai belum memenuhi ekspektasi teknis untuk mendukung ekosistem smart mobility IKN. Hasil evaluasi juga telah disampaikan kepada pihak produsen dan kementerian terkait.

“Catatan hasil evaluasi PoC terkait perlunya penyempurnaan teknologi pada ART yang diujicobakan. Juga sudah kita sampaikan baik ke perusahaan dan kementerian dan lembaga lainnya yang terkait,” sambungnya.

Proses Pengembalian Sesuai Kesepakatan

Langkah pengembalian kereta tanpa rel ini telah sesuai dengan nota kesepahaman (MoU) antara Otorita IKN dan CRRC Qingdao Sifang. Ali menambahkan bahwa semua pembiayaan dalam proses pengiriman dan pengembalian ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan penyedia teknologi.

“IKN sebagai living lab dan technology test-bed telah melakukan berbagai PoC teknologi. Semua sumber pembiayaan pelaksanaan PoC ditanggung oleh masing-masing perusahaan technology providers yang melakukan PoC,” jelas Ali.

Komitmen IKN pada Mobilitas Cerdas Tetap Berlanjut

Meski proyek ART belum berhasil, Otorita IKN tetap berkomitmen penuh dalam mengembangkan sistem transportasi masa depan. Salah satu upaya konkret adalah penerapan Mobility-as-a-Service (MaaS), yaitu platform digital terpadu untuk layanan transportasi publik.

“Dengan MaaS, warga IKN akan menikmati kemudahan memesan berbagai moda transportasi, seperti bus listrik, sepeda listrik, hingga rencana urban air mobility, melalui satu platform,” jelas Ali Berawi.

Teknologi MaaS dirancang untuk menyatukan informasi rute, sistem pemesanan sesuai permintaan, hingga smart parking ke dalam satu aplikasi. Inisiatif ini merupakan bagian dari Nusantara Urban Mobility Masterplan.

Target Mobilitas Publik dan Infrastruktur Penunjang

Otorita IKN menargetkan 80 persen perjalanan di wilayah ini dilakukan menggunakan transportasi publik atau mobilitas aktif seperti berjalan kaki dan bersepeda. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp15,4 triliun pada tahun 2025 guna memperkuat infrastruktur digital dan transportasi.

Investasi ini akan difokuskan pada:

Selain itu, uji coba urban air mobility atau sky taxi bersama Hyundai Motor Group juga tengah dirintis sebagai bagian dari solusi mobilitas masa depan di IKN.

Kegagalan uji coba kereta tanpa rel di IKN merupakan bagian dari proses evaluasi teknologi yang wajar dalam pembangunan kota pintar berskala besar. Dengan prinsip evaluatif dan keterbukaan terhadap inovasi, Otorita IKN terus memperkuat fondasi kota masa depan yang efisien, terintegrasi, dan berkelanjutan.

Related Tags & Categories :

highlight