Leet Media

Prabowo Ajak Warga Tanam Cabai di Rumah Agar Harganya Tidak Mahal

April 30, 2025 By Diva Permata Jaen

30 April 2025 – Untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan mengatasi lonjakan harga cabai yang kerap terjadi, Presiden Prabowo Subianto mengimbau masyarakat untuk mulai menanam cabai di rumah masing-masing. Inisiatif ini diharapkan menjadi solusi praktis agar harga cabai lebih stabil, sekaligus mendorong terciptanya kemandirian pangan di tingkat rumah tangga.

Pentingnya Menanam Cabai untuk Mengatasi Fluktuasi Harga

Cabai merupakan salah satu komoditas yang paling tidak stabil harganya di pasar. Menyikapi hal ini, Prabowo mendorong agar masyarakat tidak hanya bergantung pada pasokan pasar, melainkan aktif berpartisipasi dalam produksi kebutuhan sendiri.

Saat meluncurkan program Gerakan Indonesia Menanam di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Prabowo menyampaikan,

“Tadi Menko Pangan katakan, kalau satu keluarga punya lima pot cabai, harga cabai tidak akan pernah mahal lagi,” ujarnya sebagaimana dikutip pada Jumat (25/4/2025).

Dengan menanam cabai secara mandiri di rumah, setiap keluarga diharapkan dapat mengurangi tekanan permintaan di pasar, sehingga harga cabai lebih terkendali sepanjang tahun.

Ide Menanam Cabai Berawal dari Usulan Menko Pangan

Gagasan untuk mengajak masyarakat menanam cabai di rumah awalnya disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. Prabowo mendukung penuh ide tersebut dan menilai langkah ini sangat relevan dengan upaya Indonesia untuk mencapai swasembada pangan.

Tak hanya cabai, Prabowo juga mengajak masyarakat untuk memperluas jenis tanaman pangan yang bisa dibudidayakan di rumah.

“Setiap keluarga bisa punya cabai sendiri, mungkin punya tomat sendiri, timun sendiri,”
ujar Prabowo, menegaskan bahwa berbagai jenis sayuran yang mudah dirawat pun bisa menjadi bagian dari upaya ini.

Pemanfaatan Lahan Sempit dan Potensi Budidaya Ikan Lele

Dalam situasi lahan sempit, Prabowo mendorong pemanfaatan ruang terbatas secara kreatif. Ia menekankan bahwa bercocok tanam tidak harus bergantung pada lahan luas, melainkan bisa dilakukan dengan pot, rak bertingkat, atau sistem hidroponik sederhana.

Selain tanaman sayuran, Prabowo juga menganjurkan budidaya sumber protein hewani seperti ikan lele di rumah. Ia menyebutkan, “Halaman kecil juga bisa piara ikan lele, nanti kita latih yang bertingkat itu,” sembari menambahkan bahwa pemerintah siap memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk teknik budidaya yang efektif.

Peran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Pertanian Modern

Prabowo menggarisbawahi pentingnya penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di sektor pertanian agar produksi menjadi lebih optimal dan berkelanjutan. Ia menegaskan, swasembada pangan tidak dapat tercapai hanya dengan semangat, tetapi juga membutuhkan keterlibatan para ahli dari berbagai bidang.

“Ini kerja sama antara unsur, tadi ada unsur ulama, saudagar, teknokrat, insinyur ahli, ahli biologi, kimia, pertanian, komputer. Jadi masalah pertanian ini butuh science dan teknologi untuk mampu swasembada,” kata Prabowo, menekankan perlunya pendekatan ilmiah dalam mengembangkan sektor pangan nasional.

Kolaborasi Nasional untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan

Pada akhirnya, Prabowo menekankan bahwa membangun ketahanan pangan nasional adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Ia menggambarkan pentingnya membangun solidaritas nasional yang kokoh.

“Jadi semua unsur bersatu ibarat kita buat suatu tim nasional, untuk mencapai apa yang dicita-citakan bahwa kita aman kuat stabil. Kita nggak bisa dikacaukan oleh kekuatan manapun, kita tak mau ganggu bangsa lain, kita harus jaga rakyat kita,” tegas Prabowo.

Dengan semangat kolaborasi ini, diharapkan Indonesia mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya, tidak bergantung pada impor, dan lebih resilien terhadap gejolak global di masa depan.