Leet Media

Tiga WNI Jadi Pahlawan di Korea Selatan, Dapat Visa Khusus Setelah Selamatkan 60 Warga dari Kebakaran

April 28, 2025 By Reynaldi Aditya Ramadhan

27 April 2025 – Tiga warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai nelayan di Korea Selatan mendapat penghargaan luar biasa dari pemerintah setempat. Aksi heroik mereka menyelamatkan puluhan lansia saat kebakaran hutan menjalar ke desa pesisir tempat tinggal mereka, membuat mereka tak hanya dipuji warga Korea, tetapi juga dianugerahi visa tinggal khusus: Visa F-2-16, bentuk tertinggi penghargaan bagi warga asing yang berjasa.

Dari Nelayan Migran, Menjadi Pahlawan

Mereka adalah Sugianto, Leo Dipiyo, dan Vicky Septa Eka Saputra, pekerja sektor perikanan yang telah tinggal di desa Chuksan-myeon, Kabupaten Yeongdeok, Provinsi Gyeongsang Utara. Pada malam 25 Maret 2025, kebakaran besar yang berawal dari wilayah Uiseong menjalar cepat ke pemukiman warga.

Tanpa menunggu perintah, ketiganya langsung bergerak. Mereka mengetuk pintu rumah demi rumah, membangunkan para lansia yang masih tertidur, dan membantu mengevakuasi mereka ke tempat aman.

“Saya hanya memikirkan bagaimana menyelamatkan para nenek dan warga secepat mungkin,” ujar Sugianto dalam wawancara dengan KBS.

Aksi Nyata di Tengah Bahaya

Medan yang curam dan api yang cepat menyebar tidak menghentikan mereka. Sugianto dan Leo menggendong warga lanjut usia menuju tanggul laut sejauh 150 hingga 300 meter. Vicky membantu warga menaiki kapal nelayan untuk menjauh dari lokasi kebakaran. Sekitar 60 warga berhasil diselamatkan tanpa luka serius berkat keberanian mereka.

“Jika bukan karena mereka, mungkin kami sudah tidak selamat,” kenang seorang nenek berusia 90 tahun yang berhasil dievakuasi.

Diganjar Visa F-2-16, Bukti Kontribusi Diakui Negara

Atas aksi luar biasa ini, Kementerian Kehakiman Korea Selatan memberikan penghargaan resmi dan menaikkan status visa mereka dari E-9-4 (pekerja perikanan) menjadi F-2-16. Ini adalah visa jangka panjang yang biasanya hanya diberikan kepada warga asing yang menikah dengan WN Korea, investor besar, atau individu yang memberikan kontribusi luar biasa terhadap kepentingan publik.

“Tindakan berani para pelaut Indonesia ini telah menyelamatkan banyak nyawa dan memberi harapan di tengah bencana nasional,” kata Menteri Kehakiman Korsel, Park Sung Jae, dalam siaran resmi Korea.net.

Visa ini membuka peluang tinggal lebih lama dan berkelanjutan di Korea, termasuk akses ke hak-hak sosial dan peluang kerja lebih luas.

Bukan Sekadar Penghargaan, Tapi Pengakuan Internasional

Langkah Korea Selatan memberikan visa khusus kepada pekerja migran bukan hal umum. Ini menjadi kasus langka yang mencerminkan pengakuan terhadap kontribusi nyata di luar status sosial atau kewarganegaraan.

“Kisah ini bukan hanya tentang kebakaran, tapi tentang kemanusiaan yang melampaui batas negara,” ujar Zelda Wulan Kartika, Pelaksana Tugas Duta Besar RI untuk Korea Selatan, yang turut hadir dalam acara penghargaan 18 April lalu.

Jauh dari Rumah, Tapi Diterima Seperti Keluarga

Sugianto sendiri sudah bekerja di Korea selama delapan tahun. Istri dan anaknya yang berusia lima tahun tinggal di Indonesia. Namun ia mengaku warga desa di Korea sudah seperti keluarga kedua.

“Saya sangat suka Korea. Warga di sini menerima saya dengan baik. Impian saya, suatu hari jadi kapten kapal,” ujarnya sambil tersenyum.

Refleksi: Keteladanan di Tengah Krisis

Di tengah narasi negatif yang kadang menimpa pekerja migran, cerita ini hadir sebagai pengingat bahwa keberanian dan empati bisa muncul dari siapa saja, kapan saja. Para pahlawan tidak selalu memakai seragam—kadang mereka berjaket nelayan, membawa obor, dan berlari di tengah malam demi menyelamatkan nyawa.

Related Tags & Categories :

highlight