Leet Media

Dilansir dari Bloomberg, Konglomerat RI Ramai-ramai Pindahkan Aset ke Luar Negeri Karena Khawatir dengan Ketidakstabilan Ekonomi dalam Negeri

April 12, 2025 By Rio Baressi

Bisnis.com

12 April 2025 – Ketidakpastian politik dan ekonomi yang melanda Indonesia belakangan ini memicu tren arus keluar dana yang signifikan dari kalangan kaya raya di tanah air. Bloomberg melaporkan bahwa ratusan juta dolar Amerika Serikat telah dialihkan ke luar negeri sejak Oktober 2024. Tren ini didorong oleh kekhawatiran terhadap kebijakan fiskal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, ketidakstabilan nilai tukar rupiah, dan fluktuasi pasar saham.

Penyebab Utama Pemindahan Aset

Penurunan Tajam Nilai Tukar Rupiah

Pada Maret 2025, nilai tukar rupiah mencapai level terendah dalam sejarah, yaitu Rp16.957 per dolar AS. Pelemahan ini menjadi tanda kekhawatiran mendalam terhadap stabilitas ekonomi, yang diperburuk oleh meningkatnya defisit fiskal dan ketidakpastian kebijakan pemerintah.

Kebijakan Pemerintahan Presiden Prabowo

Sejak dilantik, Presiden Prabowo Subianto mengimplementasikan berbagai kebijakan kontroversial, seperti perluasan peran militer dan peningkatan belanja negara untuk program populis. Hal ini memunculkan kekhawatiran akan lonjakan utang negara, kenaikan pajak, dan inflasi yang tidak terkendali.

“Ketidakpercayaan terhadap kebijakan fiskal Prabowo menyebabkan penurunan tajam nilai tukar rupiah dan aksi jual di pasar saham,” ujar Dedi Dinarto, analis utama di Global Counsel LLP.

Tujuan Investasi Populer

Emas dan Real Estat

Emas tetap menjadi instrumen investasi yang aman. PT Hartadinata Abadi melaporkan lonjakan penjualan emas sebesar 30% pada kuartal pertama 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, properti residensial dan komersial di Dubai dan Abu Dhabi juga menjadi pilihan utama, seiring meningkatnya pengawasan perbankan di Singapura.

Mata Uang Kripto

Stablecoin seperti USDT semakin populer di kalangan kaya Indonesia. Dengan nilai tukar yang stabil terhadap dolar AS, USDT menawarkan fleksibilitas tinggi untuk memindahkan dana tanpa deteksi regulator. Wan Iqbal, Kepala Pemasaran Tokocrypto, menyatakan bahwa pasangan perdagangan USDT/rupiah menyumbang lebih dari 25% volume harian bursa.

Dampak Terhadap Ekonomi Indonesia

Arus keluar dana ini turut memperburuk pelemahan nilai tukar rupiah dan menekan pasar saham. IHSG mengalami penurunan lebih dari 10% sepanjang 2025. Kondisi ini mengingatkan pada eksodus besar-besaran yang terjadi selama krisis ekonomi Asia tahun 1998, meskipun skalanya saat ini belum mencapai tingkat tersebut.

Solusi untuk Menahan Arus Keluar Dana

Para ahli menggarisbawahi pentingnya langkah pemerintah untuk mengembalikan kepercayaan investor. Komitmen terhadap disiplin fiskal dan investasi strategis di sektor infrastruktur menjadi kunci utama. “Jika pemerintah tidak mengambil tindakan tegas, arus keluar modal ini akan sulit dihentikan,” tambah Dedi.

Fenomena pemindahan aset orang kaya Indonesia ke luar negeri mencerminkan ketidakstabilan ekonomi yang memerlukan perhatian serius. Pemerintah perlu segera mengatasi akar permasalahan dengan kebijakan fiskal yang kredibel dan strategi investasi yang jelas. Langkah ini tidak hanya penting untuk mempertahankan kepercayaan investor, tetapi juga untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Related Tags & Categories :

highlight

#Ekonomi

#Leet Media