April 8, 2025 By Rio Baressi
8 April 2025 – Kehebohan terjadi di media sosial setelah Presiden Prabowo Subianto menggunakan Pesawat Kepresidenan RI-1 untuk menjemput asistennya, Agung Surahman, di Bengkulu. Agung menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Bengkulu atas peristiwa tersebut yang dianggap sebagai tindakan mendadak dan di luar rencana.
Pada Minggu, 6 April 2025, Presiden Prabowo singgah di Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu, dalam perjalanan menuju kunjungan kenegaraan ke Malaysia. Kehadiran ini bukan dalam rangka kunjungan resmi, melainkan untuk menjemput Agung Surahman, yang berada di kampung halamannya. Agung awalnya berencana terbang ke Jakarta, tetapi tiket pesawat telah habis, memaksa Prabowo untuk menjemputnya secara langsung.
Agung Surahman secara terbuka meminta maaf melalui media sosial. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa peristiwa tersebut tidak direncanakan dan bersifat mendadak. “Saya atas nama pribadi mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pimpinan dan masyarakat Bengkulu. Kejadian ini di luar dugaan saya, ” tulis Agung di Instagram Story pribadinya.
Agung juga menyampaikan bahwa keputusan Presiden untuk menjemput langsung didasarkan pada jadwal yang padat dan rute perjalanan yang sejalur ke Malaysia. Namun, ia menyadari bahwa kejadian ini menimbulkan pertanyaan dari masyarakat.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menyebutkan bahwa kedatangan Presiden sebenarnya bersifat pribadi. Namun, sebagai kepala negara, kehadirannya tetap disambut oleh pemerintah daerah.
“Kita bersyukur ada pemuda asal Bengkulu yang dipercaya dan dicintai oleh presiden,” ujar Helmi Hasan.
Meski demikian, masyarakat dan pengguna media sosial mempertanyakan penggunaan fasilitas negara untuk keperluan ini.
Presiden Prabowo tidak sempat turun dari pesawat untuk menyapa masyarakat Bengkulu. Agung menyampaikan bahwa jadwal presiden yang sangat padat menjadi alasan utama. Setelah berkegiatan sejak pagi hingga siang, Prabowo harus segera melanjutkan perjalanan ke Malaysia untuk bertemu Perdana Menteri Anwar Ibrahim sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Dalam permintaan maafnya, Agung menyampaikan ucapan terima kasih atas pengertian masyarakat Bengkulu dan berharap agar insiden ini tidak menimbulkan kesalahpahaman lebih lanjut. Ia juga berharap agar Bengkulu semakin maju dan terus diberkahi.
“Bapak Presiden mohon untuk disampaikan maaf yang sebesar-besarnya kepada pimpinan dan masyarakat Bengkulu atas situasi ini. Terima kasih atas pengertiannya, semoga Bengkulu semakin jaya dan selalu dalam keberkahan,” tutup Agung.
Kejadian ini menjadi sorotan publik, memberikan pelajaran tentang pentingnya transparansi dalam tindakan yang melibatkan fasilitas negara. Reaksi masyarakat menunjukkan perlunya komunikasi yang baik agar tidak terjadi kesalahpahaman di masa depan.