February 26, 2025 By Rio Baressi
26 Februari 2025 – Pembangunan infrastruktur besar selalu menjadi sorotan publik, dan kali ini Indonesia bersiap untuk mencetak sejarah baru dengan proyek tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall sepanjang 700 kilometer yang membentang dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur. Presiden Prabowo Subianto dengan tegas menyatakan optimisme bahwa proyek ini dapat dimulai segera, menugaskan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan untuk menuntaskan rencana besar ini.
Pantai utara Pulau Jawa menjadi salah satu kawasan yang terancam oleh fenomena kenaikan permukaan air laut dan penurunan tanah (land subsidence). Data menunjukkan penurunan tanah sebesar 1-25 cm per tahun serta kenaikan air laut sebesar 1-15 cm di beberapa wilayah pantura. Kondisi ini telah memicu banjir rob yang merusak lingkungan dan perekonomian masyarakat setempat.
Prabowo menekankan bahwa Giant Sea Wall akan menjadi solusi jangka panjang untuk mencegah tenggelamnya pantai utara Jawa, melindungi lahan produktif seperti sawah, serta mengamankan pemukiman dari risiko bencana.
Presiden Prabowo memastikan bahwa anggaran pembangunan sudah tersedia. Dalam pidatonya di Kongres VI Partai Demokrat pada 25 Februari 2025, ia menyatakan,
“Kita mulai dengan kekuatan kita sendiri. Jangan ragu, bukan potensi lagi, kita jelas punya uangnya. Kita mulai secepatnya.”
Menurut AHY, pembangunan tahap awal akan dimulai di kawasan Jakarta, Banten, dan Bekasi dengan biaya diperkirakan mencapai Rp123 triliun selama delapan tahun. Skema pembiayaan proyek juga akan melibatkan kerja sama pemerintah dan badan usaha untuk menarik investasi dari dalam dan luar negeri.
Proyek ini diperkirakan memakan waktu antara 10 hingga 20 tahun, bahkan mungkin lebih. Dengan panjang mencapai 700 kilometer, Giant Sea Wall akan menjadi salah satu proyek infrastruktur terbesar yang pernah dilakukan di Indonesia.
Presiden Prabowo juga mengajak perusahaan Jepang untuk turut berkontribusi dalam proyek ini. Partisipasi internasional diharapkan dapat mempercepat pembangunan dan meningkatkan kualitas desain serta konstruksi tanggul.
Selain dari pemerintah, dukungan masyarakat juga penting untuk memastikan keberhasilan proyek ini. Hashim Sujono Djojohadikusumo, Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi, mengatakan,
“It’s never too late bagi kita untuk bertekad melindungi jutaan hektare lahan sawah yang paling produktif dan subur.”
Presiden Prabowo Subianto dan jajaran pemerintahannya menunjukkan komitmen tinggi untuk mewujudkan Giant Sea Wall sebagai bagian dari program prioritas nasional. Proyek ini bukan hanya menjadi upaya melindungi pantai utara Jawa, tetapi juga menjadi simbol kemampuan Indonesia dalam menghadapi tantangan besar. Dengan tekad dan dukungan yang solid, optimisme bahwa Giant Sea Wall Banten-Gresik dapat terwujud bukanlah hal yang berlebihan. “Apa bisa? Bisa!” ujar Presiden Prabowo dengan penuh keyakinan.