Leet Media

Menurut Studi Wanita Tidur Lebih Lama dibanding Laki-Laki Karena Fungsi Otak yang Lebih Kompleks, Setuju?

February 21, 2025 By jay

21 Februari 2025 – Penelitian menunjukkan bahwa perempuan membutuhkan waktu tidur lebih lama dibandingkan laki-laki. Kompleksitas otak, fluktuasi hormon, dan beban aktivitas yang lebih tinggi membuat kebutuhan tidur perempuan meningkat untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

Mengapa Perempuan Membutuhkan Tidur Lebih Lama?

Penelitian dari Loughborough University’s Sleep Research Centre mengungkap bahwa perempuan memerlukan waktu tidur sekitar 20 menit lebih lama dibandingkan laki-laki. Hal ini berkaitan dengan kompleksitas otak perempuan yang bekerja lebih keras sepanjang hari. Jim Horne, pakar penelitian tidur, menjelaskan bahwa aktivitas multitasking yang sering dilakukan perempuan meningkatkan intensitas penggunaan otak mereka. Karena itu, tubuh dan otak membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.

Salah satu fungsi utama tidur adalah memberikan waktu bagi otak untuk memulihkan diri. Selama tidur nyenyak, korteks otak – bagian yang bertanggung jawab atas ingatan, bahasa, dan pemikiran – melakukan proses perbaikan. Semakin banyak otak digunakan pada siang hari, semakin besar pula kebutuhan tidur untuk pemulihan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa beberapa perempuan mungkin memerlukan waktu tidur lebih lama daripada estimasi rata-rata, tergantung pada aktivitas dan kondisi fisik mereka.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Tidur pada Perempuan

  1. Fluktuasi Hormon Hormon memainkan peran penting dalam mengatur siklus tidur. Perempuan mengalami perubahan hormonal selama siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause, yang semuanya dapat memengaruhi kualitas tidur. Misalnya, pada fase pramenstruasi, banyak perempuan mengalami gejala seperti kram perut, perubahan suasana hati, dan kelelahan yang dapat mengganggu tidur.

    Selama kehamilan, kadar hormon yang berubah drastis menyebabkan berbagai gangguan tidur, seperti sering buang air kecil, nyeri punggung, dan restless leg syndrome. Pada masa menopause, gejala seperti hot flashes dan keringat malam sering kali membuat perempuan sulit tidur nyenyak.
  2. Risiko Gangguan Tidur Penelitian menunjukkan bahwa perempuan memiliki risiko 40% lebih tinggi mengalami insomnia dibandingkan laki-laki. Gangguan tidur lainnya, seperti sleep apnea dan restless leg syndrome, juga lebih umum terjadi pada perempuan. Kondisi-kondisi ini dapat mengurangi kualitas tidur secara signifikan, sehingga perempuan membutuhkan waktu lebih lama untuk tidur demi mendapatkan istirahat yang optimal.
  3. Beban Aktivitas yang Berat Perempuan sering kali menghadapi beban kerja ganda, baik di lingkungan kerja profesional maupun di rumah. Multitasking, seperti mengurus anak, memasak, dan bekerja, dapat menyebabkan kelelahan mental dan fisik. Studi tahun 2013 berjudul Gender and Time for Sleep among U.S. Adults menemukan bahwa perempuan cenderung menghabiskan lebih banyak waktu untuk pekerjaan yang tidak dibayar, seperti pekerjaan rumah tangga, dibandingkan dengan laki-laki. Beban ini meningkatkan kebutuhan tidur mereka.
  4. Pandangan tentang Tidur Beberapa ahli menyimpulkan bahwa perempuan lebih memprioritaskan kesehatan mereka, termasuk tidur, dibandingkan laki-laki. Perempuan cenderung meluangkan waktu untuk tidur siang atau tidur lebih awal, tetapi gangguan hormonal dan tanggung jawab sosial sering kali menghalangi mereka mendapatkan tidur yang berkualitas.

Dampak Kurang Tidur pada Perempuan

Kurang tidur tidak hanya memengaruhi kondisi fisik, tetapi juga mental. Berikut adalah beberapa risiko kesehatan akibat kurang tidur pada perempuan:

  1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung Studi dalam jurnal Circulation menunjukkan bahwa perempuan yang rutin tidur kurang dari lima jam per malam memiliki risiko 75% lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kadar hormon stres (kortisol) yang menyebabkan peradangan dan meningkatkan tekanan darah.
  2. Gangguan Mental Perempuan dua kali lebih mungkin mengalami gangguan kecemasan dan depresi dibandingkan laki-laki. Kurang tidur dapat memperburuk kondisi ini, menciptakan lingkaran setan yang membuat perempuan semakin sulit mendapatkan tidur berkualitas.
  3. Produktivitas Menurun Kurang tidur memengaruhi kemampuan kognitif, seperti konsentrasi, daya ingat, dan pengambilan keputusan. Hal ini dapat berdampak negatif pada produktivitas perempuan, baik di tempat kerja maupun di rumah.
  4. Kelelahan Kronis Kurang tidur yang berlangsung lama dapat menyebabkan kelelahan kronis, yang pada akhirnya mengganggu kualitas hidup. Perempuan yang mengalami kelelahan kronis sering kali merasa sulit menjalankan aktivitas sehari-hari.

Tips untuk Mendapatkan Tidur Berkualitas

Untuk mengatasi berbagai tantangan tidur, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan perempuan:

  1. Tetapkan Waktu Tidur yang Konsisten Menjaga rutinitas tidur yang teratur membantu tubuh menyesuaikan ritme sirkadian. Cobalah tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan.
  2. Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman Pastikan kamar tidur tenang, gelap, dan sejuk. Gunakan kasur dan bantal yang mendukung kenyamanan. Hindari penggunaan gadget sebelum tidur untuk mengurangi paparan cahaya biru.
  3. Batasi Konsumsi Kafein dan Alkohol Hindari minuman berkafein di sore hari dan batasi konsumsi alkohol, karena keduanya dapat mengganggu kualitas tidur.
  4. Lakukan Aktivitas Relaksasi Aktivitas seperti meditasi, peregangan, atau mandi air hangat sebelum tidur dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh.
  5. Berolahraga Secara Teratur Olahraga membantu meningkatkan kualitas tidur dengan mengurangi stres dan kecemasan. Namun, hindari berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur.
  6. Tidur Siang Secukupnya Jika merasa lelah di siang hari, tidur siang singkat selama 20-30 menit dapat membantu mengembalikan energi tanpa mengganggu tidur malam.

Mengapa Tidur Berkualitas Penting bagi Perempuan?

Tidur berkualitas tidak hanya memberikan energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari, tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan jangka panjang. Bagi perempuan, tidur yang cukup membantu menstabilkan hormon, meningkatkan daya tahan tubuh, dan menjaga kesehatan mental.

Perempuan yang tidur cukup cenderung memiliki suasana hati yang lebih baik, tingkat energi yang lebih tinggi, dan kemampuan kognitif yang lebih tajam. Sebaliknya, kurang tidur dapat memicu berbagai masalah kesehatan yang serius, seperti obesitas, diabetes, dan gangguan kardiovaskular.

Perempuan membutuhkan tidur lebih lama dibandingkan laki-laki karena faktor biologis, hormonal, dan gaya hidup. Memahami kebutuhan tidur ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan. Dengan menerapkan kebiasaan tidur yang sehat dan konsisten, perempuan dapat mengurangi risiko gangguan kesehatan dan menjaga kesejahteraan fisik serta mental mereka.

Memprioritaskan tidur bukanlah tanda kelemahan, melainkan langkah bijak untuk mendukung produktivitas dan kesehatan jangka panjang. Mulailah dari langkah kecil, seperti memajukan waktu tidur 10-15 menit, dan temukan manfaat besar yang akan dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.