October 31, 2025 By pj

31 Oktober 2025 – Indonesia dan India membuka babak baru kerja sama strategis di bidang ketahanan pangan dengan menjajaki kolaborasi dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah di Indonesia. Inisiatif ini mencerminkan hubungan erat kedua negara yang telah terjalin selama 75 tahun, sekaligus memperkuat komitmen dalam pengembangan sumber daya manusia dan kesejahteraan sosial.
Kesepakatan kolaborasi MBG mencuat dalam pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, dan Menteri Luar Negeri India, S. Jaishankar, di sela-sela KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia, Kamis (23/10/2025). Pertemuan ini menjadi simbol penguatan hubungan strategis antara kedua negara, mencakup sektor pangan, pertahanan, industri kreatif, farmasi, hingga pendidikan.
Menlu Sugiono menegaskan pentingnya peran India sebagai mitra utama dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“India merupakan mitra penting bagi ketahanan pangan Indonesia,” tulis Kemlu RI, seperti dikutip pada Jumat (24/10/2025).
Sugiono juga menyambut baik keputusan India yang mencabut larangan ekspor beras putih non-basmati.
“Keputusan ini telah membuka peluang peningkatan perdagangan bilateral untuk komoditas beras yang akan mendukung ketahanan pangan Indonesia,” lanjut pernyataan tersebut.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen memperkuat Kemitraan Strategis Komprehensif RI–India dan kolaborasi di berbagai forum internasional termasuk BRICS Plus.
Dalam pidatonya di KTT ASEAN-India ke-22 di Kuala Lumpur, Menlu Sugiono menyampaikan potensi kerja sama dalam pengembangan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia. Ia menilai program tersebut dapat mengambil inspirasi dari keberhasilan India menjalankan Pradan Mantri Poshan Shakti Nirman (PM Poshan) — program makan siang gratis untuk anak sekolah di India.
“Di Indonesia, Presiden Prabowo telah meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis dengan lebih dari 37 juta penerima manfaat. Kami melihat potensi yang kuat untuk berbagi pengalaman dengan program PM Poshan India guna membangun generasi yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih produktif di seluruh kawasan kita,” ujar Sugiono.
Selain sektor pangan, Sugiono juga membuka peluang kerja sama baru di bidang pariwisata berkelanjutan, pertahanan, dan riset pendidikan.
“Marilah kita bekerja sama untuk memajukan pariwisata yang tidak hanya lebih baik tetapi juga lebih berkelanjutan, demi kepentingan generasi masa depan kita,” katanya.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengonfirmasi bahwa India akan memberikan bimbingan teknis (technical assistance) untuk meningkatkan kualitas program MBG di Indonesia.
“Kita kan sebelum melaksanakan program Makan Bergizi kita berkunjung ke India melihat role model di India, dan saya kira nanti bimbingan teknis dari India akan membantu untuk meningkatkan kualitas pelayanan MBG di Indonesia,” kata Dadan, dikutip dari tayangan Metro Hari Ini, 30 Oktober 2025.
Dadan menjelaskan bahwa kerja sama dengan India akan berfokus pada pengawasan, peningkatan kualitas layanan, dan pengembangan institusi.
“Lebih banyak mungkin nanti ke pengawasan, pengembangan institusi, peningkatan kualitas layanan, dan lain-lain,” ucapnya.
Dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, 29 Oktober 2025, Kepala BGN melaporkan progres signifikan program MBG.
“Alhamdulillah hari ini kita sudah laporkan ada 13.514 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7022 kecamatan dan berpotensi melayani 39,5 juta. Insyaallah akhir bulan ini mungkin kita sudah akan melayani 40 juta,” ujar Dadan.
Ia menambahkan bahwa penyerapan anggaran MBG telah mencapai Rp35,6 triliun atau 50,1 persen, dan pemerintah menargetkan peningkatan penerima manfaat hingga 82,9 juta anak di akhir tahun.
“Kami akan kejar di dua bulan terakhir ini agar bisa tercapai 82,9 juta. Pak Presiden akan mengapresiasi itu meskipun akan memaklumi kalau, misalnya, katakanlah 75 juta bisa tercapai,” katanya.
Dadan juga menyebut saat ini pemerintah mampu membentuk 200 SPPG baru setiap hari, yang berpotensi melayani 600 ribu penerima manfaat tambahan setiap harinya.
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan bilateral di BRICS Plus, Menlu Sugiono mengundang Menlu India untuk menghadiri Joint Commission Meeting (JCM) ke-8 Indonesia–India di Jakarta. Forum ini diharapkan memperdalam pembahasan kerja sama ekonomi, pendidikan, riset, dan teknologi antara kedua negara.
“Agenda JCM ke-8 nantinya akan menyoroti sektor industri pertahanan, pendidikan, serta riset dan pengembangan. Forum ini diharapkan menjadi wadah untuk merumuskan langkah konkret memperkuat hubungan bilateral yang sudah terjalin selama tujuh dekade lebih,” ujar Sugiono.
Kolaborasi Indonesia dan India dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) menandai langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan dan investasi sumber daya manusia di kawasan Asia. Dengan India sebagai mitra teknis dan role model, Indonesia berharap kualitas pelayanan gizi anak sekolah semakin meningkat. Melalui dukungan diplomatik, kerja sama bilateral, dan perluasan layanan MBG di dalam negeri, kedua negara menunjukkan komitmen nyata dalam membangun masa depan yang lebih sehat, mandiri, dan berkelanjutan.