October 1, 2025 By pj
1 Oktober 2025 – Televisi Republik Indonesia (TVRI) resmi menjadi pemegang hak siar ajang sepak bola paling bergengsi di dunia, Piala Dunia 2026. Turnamen ini akan berlangsung pada 11 Juni hingga 19 Juli 2026 di tiga negara, yaitu Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat. Keistimewaan edisi kali ini adalah penambahan jumlah peserta dari 32 menjadi 48 negara.
Keputusan pemberian hak siar kepada TVRI memastikan bahwa seluruh pertandingan Piala Dunia 2026 dapat dinikmati masyarakat secara gratis. Hal ini diapresiasi oleh anggota Komisi VII DPR, Hendry Munief.
“Kami ucapkan selamat buat TVRI yang mendapatkan hak siar Piala Dunia 2026, dengan adanya hak siar itu masyarakat dapat menikmati dengan gratis serta bisa melaksanakan nonton bareng tanpa dibayangi izin hak siar,” ujar Hendry.
Dengan adanya akses gratis, masyarakat bisa menggelar acara nonton bareng (nobar) tanpa hambatan izin siar. Momentum ini diharapkan memperkuat kebersamaan sosial sekaligus menumbuhkan semangat sportivitas di tengah masyarakat.
Meski telah mendapatkan hak siar, TVRI diimbau untuk segera berbenah dalam hal infrastruktur. Hendry menekankan perlunya perbaikan fasilitas pemancar, studio, dan teknologi yang sudah berusia lama agar kualitas siaran meningkat dan dapat menjangkau seluruh pelosok negeri.
“Manajemen harus memperbaiki fasilitas pemancar, studio, dan teknologi yang sudah berumur. Semakin bagus kualitas pemancar TVRI, semakin puas masyarakat,” jelas Hendry.
DPR melalui Komisi VII juga telah menyetujui tambahan anggaran untuk mendukung peningkatan kualitas siaran TVRI, termasuk penyediaan teknologi terbaru demi menghadirkan pengalaman menonton yang lebih baik
Kesuksesan TVRI dalam menyiarkan Piala Dunia 2026 tidak hanya akan menjadi kebanggaan publik, tetapi juga memberi efek domino pada sektor ekonomi. Event ini diyakini mampu mendorong pertumbuhan usaha kecil hingga industri kreatif. Mulai dari kedai kopi, restoran, hingga bisnis garmen dan merchandise berpotensi meningkat karena adanya acara nobar di berbagai daerah.
Dengan tayangan berkualitas, Piala Dunia 2026 bisa menjadi katalis pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas, sekaligus mempererat hubungan sosial antarwarga melalui kebersamaan menyaksikan pertandingan.
Sebagai lembaga penyiaran publik, TVRI diharapkan tidak hanya memberikan akses gratis, tetapi juga meningkatkan mutu tayangan. Mulai dari desain studio, kualitas gambar dan suara, hingga interaksi siaran langsung harus diprioritaskan. Keberhasilan TVRI dalam menayangkan Piala Dunia 2026 akan menjadi tolak ukur baru untuk kualitas layanan televisi publik di Indonesia.
Televisi Republik Indonesia (TVRI) resmi menjadi pemegang hak siar ajang sepak bola paling bergengsi di dunia, Piala Dunia 2026. Turnamen ini akan berlangsung pada 11 Juni hingga 19 Juli 2026 di tiga negara, yaitu Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat. Keistimewaan edisi kali ini adalah penambahan jumlah peserta dari 32 menjadi 48 negara
Keputusan pemberian hak siar kepada TVRI memastikan bahwa seluruh pertandingan Piala Dunia 2026 dapat dinikmati masyarakat secara gratis. Hal ini diapresiasi oleh anggota Komisi VII DPR, Hendry Munief.
“Kami ucapkan selamat buat TVRI yang mendapatkan hak siar Piala Dunia 2026, dengan adanya hak siar itu masyarakat dapat menikmati dengan gratis serta bisa melaksanakan nonton bareng tanpa dibayangi izin hak siar,” ujar Hendry.
Dengan adanya akses gratis, masyarakat bisa menggelar acara nonton bareng (nobar) tanpa hambatan izin siar. Momentum ini diharapkan memperkuat kebersamaan sosial sekaligus menumbuhkan semangat sportivitas di tengah masyarakat.
Meski telah mendapatkan hak siar, TVRI diimbau untuk segera berbenah dalam hal infrastruktur. Hendry menekankan perlunya perbaikan fasilitas pemancar, studio, dan teknologi yang sudah berusia lama agar kualitas siaran meningkat dan dapat menjangkau seluruh pelosok negeri.
“Manajemen harus memperbaiki fasilitas pemancar, studio, dan teknologi yang sudah berumur. Semakin bagus kualitas pemancar TVRI, semakin puas masyarakat,” jelas Hendry.
DPR melalui Komisi VII juga telah menyetujui tambahan anggaran untuk mendukung peningkatan kualitas siaran TVRI, termasuk penyediaan teknologi terbaru demi menghadirkan pengalaman menonton yang lebih baik
Kesuksesan TVRI dalam menyiarkan Piala Dunia 2026 tidak hanya akan menjadi kebanggaan publik, tetapi juga memberi efek domino pada sektor ekonomi. Event ini diyakini mampu mendorong pertumbuhan usaha kecil hingga industri kreatif. Mulai dari kedai kopi, restoran, hingga bisnis garmen dan merchandise berpotensi meningkat karena adanya acara nobar di berbagai daerah.
Dengan tayangan berkualitas, Piala Dunia 2026 bisa menjadi katalis pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas, sekaligus mempererat hubungan sosial antarwarga melalui kebersamaan menyaksikan pertandingan.
Sebagai lembaga penyiaran publik, TVRI diharapkan tidak hanya memberikan akses gratis, tetapi juga meningkatkan mutu tayangan. Mulai dari desain studio, kualitas gambar dan suara, hingga interaksi siaran langsung harus diprioritaskan. Keberhasilan TVRI dalam menayangkan Piala Dunia 2026 akan menjadi tolak ukur baru untuk kualitas layanan televisi publik di Indonesia.