Leet Media

Presiden Gimnastik Internasional Kunjungi Gresik Sampaikan Duka untuk Naufal Takdir

October 1, 2025 By pj

ANTARA/HO-FGI

1 Oktober 2025 – Kepergian atlet muda Indonesia, Naufal Takdir Al Bari, meninggalkan duka mendalam bagi dunia gimnastik. Naufal wafat saat menjalani latihan di Penza, Rusia, meskipun sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit. Untuk menyampaikan belasungkawa, Presiden Federasi Gimnastik Internasional (FIG) Morinari Watanabe bersama Ketua Umum Federasi Gimnastik Indonesia (FGI) Ita Yuliati datang langsung ke rumah duka di Gresik, Jawa Timur 

Ucapan Duka dari Presiden FIG

Morinari Watanabe menegaskan bahwa semangat Naufal akan tetap hidup di hati keluarga besar gimnastik dunia.

“Saya benar-benar turut berbelasungkawa dengan apa yang terjadi pada Naufal. Ia anak ibu, dan juga anak saya. Meski Naufal sudah tiada, tetapi semangatnya bersama kita semua,” kata Watanabe

Ia juga menambahkan bahwa Naufal dikenal sebagai pribadi yang santun dan dicintai banyak orang selama menjalani latihan di Jepang maupun Rusia.

“Mereka yang mengenal Naufal semua menyukainya. Dia memiliki karakter yang baik. Semua orang mencintai Naufal,” ujarnya

Perjalanan Karier Naufal

Sejak kecil, Naufal bercita-cita menjadi pesenam berprestasi internasional seperti idolanya, legenda gimnastik Jepang, Kohei Uchimura. Sang ibu, Nurul Khotimah, mengenang tekad putranya untuk terus berlatih demi mengharumkan nama bangsa.

“Naufal sangat mengidolakan Kōhei Uchimura. Waktu kecil dia maunya dipanggil Kōhei Naufal. Maafin ya jika Naufal ada salah,” ujar Nurul

Naufal lahir pada Maret 2006 dan merupakan salah satu atlet muda yang diproyeksikan tampil di 53rd FIG Artistic Gymnastics World Championships 2025, SEA Games Bangkok 2025, hingga Olimpiade Los Angeles 2028. Ia sempat ditempa di Jepang sebelum bergabung dalam program pelatnas jangka panjang di Rusia bersama empat rekannya: Abiyu Raffi, M. Aprizal, Agung Suci Tanto, dan Satria Tri Wira Yudha

Kehilangan Besar bagi Dunia Olahraga

Ketua Umum FGI Ita Yuliati menegaskan bahwa wafatnya Naufal adalah kehilangan besar bagi Indonesia dan dunia gimnastik internasional.

“Naufal adalah pahlawan olahraga bagi kami. Dia meninggal pada saat bertugas. Dia sedang pemusatan latihan. Jadi Naufal bukan sekadar latihan, tapi menjalankan tugas negara,” kata Ita

Saat ini, Federasi Gimnastik Indonesia tengah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow terkait proses pemulangan jenazah. Administrasi diperkirakan membutuhkan waktu sekitar tujuh hari kerja.

“Kami terus melakukan koordinasi dengan KBRI di Moskow untuk pemulangan jenazah almarhum Naufal. Kami sudah menemukan agen jenazah yang bisa melakukan prosesi Islam. Doakan semua proses berjalan lancar,” jelas Ita