September 30, 2025 By pj
30 September 2025 – Aktris sekaligus aktivis kemanusiaan Wanda Hamidah membagikan pengalaman mencekam selama misi kemanusiaan menuju Gaza bersama Global Sumud Flotilla. Terjebak lebih dari sebulan di pelabuhan Portopalo, Sisilia, Italia, ia bersama rombongan menghadapi serangkaian intimidasi, pencurian, hingga ancaman pembakaran kapal. Meski penuh risiko, Wanda tetap berkomitmen menjaga kapal dan melanjutkan pelayaran demi menyalurkan bantuan ke Palestina.
Melalui unggahan di Instagram, Wanda menceritakan bagaimana perjalanan mereka terhenti dan dipenuhi teror dari pihak-pihak tak dikenal.
“Sudah lupa hari, tanggal dan bulan sudah 2 Minggu di Tunisia, 2 Minggu di Portopalo, Sicilia,” tulis Wanda Hamidah.
Ia menyebut bahwa intimidasi datang setiap hari agar mereka meninggalkan kapal sehingga bisa direbut dan dijual.
“Setiap hari mulan datang intimidasi dan tekanan kepada kami untuk pergi meninggalkan kapal, mereka berharap kami pergi, supaya mereka bisa memereteli kapal, membawa kabur atau menjual kapal-kapal yang bersandar di Portopalo,” ungkap Wanda.
Portopalo disebut Wanda sebagai pelabuhan yang rawan kriminalitas. Berbagai barang berharga milik para relawan, seperti laptop, GPS, hingga monitor, hilang dicuri. Puncak teror terjadi ketika sebuah kapal disiram bensin oleh orang tak dikenal.
“Untuk diketahui bahwa Portopalo adalah pelabuhan yang amat sangat tidak aman, hampir semua kapal mengalami pencurian barang-barang berharga seperti laptop, monitor, GPS, dan lain-lain. Bahkan hari ini kapal Kamar ditumpahi bensin kapal oleh orang yang tidak dikenal,” jelas Wanda.
.Situasi ini diperparah dengan pengkhianatan beberapa kapten kapal asal Tunisia yang kabur setelah menerima bayaran, bahkan diduga bagian dari permainan mafia.
“Kapten-kapten yang kami hire dari Tunisia ternyata part of the mafia game. Artinya banyak yang kabur, melarikan diri ketika mereka sudah menerima uang untuk berlayar membawa kami ke Gaza,” tutur Wanda.
Meski menghadapi banyak tantangan, Wanda tidak menyerah. Ia menjaga kapal Sumud Nusantara yang dibeli dari hasil patungan relawan Malaysia, Indonesia, Maladewa, dan Pakistan. Ia juga berusaha merekrut kapten, co-captain, dan mekanik baru yang dapat dipercaya.
“Beberapa hari ini saya berusaha mempertahankan kapal Nusantara yang dimiliki oleh Sumud Nusantara sambil melakukan perbaikan dan menseleksi kapten, co captain, mekanik baru di kapal kami hari ini,” kata Wanda.
Akhirnya, belasan relawan dari tujuh negara yang sebelumnya terdampar di kapal berbeda bersatu untuk melanjutkan perjalanan dengan Kapal Nusantara.
“14 orang dari berbagai kapal yang stranded yaitu Kamar, Essia, Allo Dienne, Keisar, dari 7 negara akan bersatu dalam kapal Nusantara, akar segera berlayar malam ini, paling lama esok hari, InshaAllah,” tulisnya.
Wanda Hamidah menjadi satu-satunya perempuan dari Indonesia dalam rombongan Global Sumud Flotilla. Pelayaran ini bertujuan menembus blokade militer Israel di Gaza untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan. Aksi ini juga melibatkan tokoh-tokoh internasional, termasuk aktivis lingkungan Greta Thunberg, serta relawan dari berbagai profesi seperti dokter, seniman, ulama, dan tenaga kesehatan.
Di akhir ceritanya, Wanda menutup dengan sebuah harapan. “Doakan kami berhasil berlayar mengarungi Laut Mediterania,” tandasnya.