September 25, 2025 By pj
25 September 2025 – Kalau biasanya liburan identik dengan rasa lelah setelah pulang, kini ada tren baru yang justru membuat wisatawan pulang dengan energi penuh, bebas stres, dan tubuh lebih bugar. Inilah yang disebut wellness tourism, sebuah konsep liburan yang menggabungkan rekreasi dengan aktivitas menjaga kesehatan fisik, mental, dan spiritual.
Wellness tourism bukan sekadar healing biasa. Konsep ini menghadirkan pengalaman liburan yang menyeluruh untuk tubuh dan pikiran. Aktivitasnya beragam, mulai dari yoga dengan latar pantai, meditasi di alam terbuka, spa tradisional khas Indonesia, hingga detoksifikasi tubuh dengan bahan-bahan alami. Tujuannya adalah menciptakan keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan jiwa.
Indonesia punya semua modal untuk menjadi pusat wellness tourism dunia. Keindahan alam, kekayaan budaya, hingga kearifan lokal seperti jamu dan pijat tradisional menjadi daya tarik yang tidak dimiliki banyak negara lain.
Beberapa destinasi yang sudah mengembangkan konsep ini antara lain:
Montigo Resorts Bali dengan Montigo Wellness, menghadirkan yoga, meditasi, hingga spa tradisional kelas dunia.
Pullman Ciawi di Bogor, menawarkan spa organik dengan panorama Gunung Salak.
Rumah Atsiri di Karanganyar, Jawa Tengah, yang unik dengan program aromaterapi berbasis tanaman atsiri.
Bagi wisatawan, wellness tourism menjadi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman liburan yang menyehatkan sekaligus menyenangkan. Mereka bisa pulang dengan tubuh lebih segar, pikiran lebih tenang, dan energi yang terisi kembali.
Bagi Indonesia, tren ini bukan hanya memperkaya destinasi wisata, tetapi juga membuka lapangan kerja baru, menggerakkan ekonomi lokal, serta meningkatkan citra pariwisata ke level yang lebih berkelas dan berdaya saing global.
Dengan tren gaya hidup sehat yang semakin populer, wellness tourism berpotensi menjadi masa depan pariwisata Indonesia. Perpaduan antara alam, budaya, dan kearifan lokal bisa menjadikan Indonesia sebagai destinasi unggulan dunia di sektor ini.
Related Tags & Categories :