Mahfud MD Nilai Reshuffle Kabinet sebagai Respons terhadap Suara Publik

September 12, 2025 By RB

12 September 2025 – Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Prof. Mahfud MD, memberikan pandangannya terkait reshuffle kabinet terbaru yang dilakukan Presiden Prabowo. Menurutnya, pergantian ini merupakan tanda bahwa suara publik masih memiliki pengaruh penting dalam perbaikan pemerintahan.

Reshuffle sebagai Tanda Responsif Pemerintah

Mahfud menjelaskan bahwa reshuffle yang baru saja terjadi, hanya berselang satu jam sebelum ia berbicara, menjadi bukti nyata bahwa aspirasi publik tetap didengar. Ia menekankan bahwa jika suara rakyat dan media diabaikan, gejolak akan terus muncul di tengah masyarakat.

“Terjadi reshuffle kabinet baru saja, satu jam yang lalu kan. Itu artinya apa? itu artinya teriakan saudara-saudara semua untuk memperbaiki orang, teriakan semua. Kalau ini tidak didengar gejolak akan terus timbul, itu berarti kan ada gunanya kehadiran kita (media) ini,” ujar Mahfud MD saat mengundang kawan-kawan media baru termasuk Leet Media di Studio Terus Terang pada hari Senin (08/09/2025).

Presiden Berhak Angkat dan Ganti Menteri

Lebih lanjut, Mahfud menegaskan bahwa Presiden memiliki hak penuh untuk mengangkat maupun mengganti menteri. Menurutnya, siapa pun yang diangkat adalah kewenangan Presiden, selama orang tersebut mampu bekerja dengan baik.

“Menurut saya gak apa-apa Presiden Prabowo mengangkat siapapun, nah sekarang dievaluasi, oh itu gak bener, ganti. Siapa sih gantinya? terserah Presiden aja,” katanya.

Kritik terhadap Politik Bagi-Bagi Jabatan

Namun, Mahfud juga menyoroti praktik politik yang sering kali mewarnai reshuffle kabinet, terutama tarik-menarik kepentingan antar partai. Ia mengingatkan bahwa meskipun wajar partai meminta jatah, yang terpenting adalah orang yang ditempatkan harus memiliki kualitas baik dan mampu bekerja untuk kepentingan bangsa.

“Kalau masih di situ terjadi politik, pak kan itu yang diganti itu kan dari partai saya kemarin, saya kasih dari partai saya dong, gak apa-apa. Asal kamu kasih yang baik,” tambahnya.

Pernyataan Mahfud MD menegaskan bahwa reshuffle kabinet bukan sekadar urusan politik internal, melainkan juga wujud respons pemerintah terhadap suara publik. Ia menekankan bahwa kepentingan rakyat harus tetap menjadi prioritas utama dalam setiap keputusan politik, termasuk dalam menentukan siapa yang duduk di kursi menteri.