Leet Media

55 Juta Warga RI Belum Nikmati Internet Akibat Infrastruktur dan Keterbatasan Perluasan Provider ke Wilayah Kecil

August 12, 2025 By pj

12 Agustus 2025 – Meskipun tingkat penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 80,66 persen pada tahun 2025, riset Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan masih ada sekitar 55 juta penduduk atau 19,34 persen masyarakat yang belum menikmati akses internet. Ketimpangan ini menunjukkan bahwa pemerataan layanan internet masih menjadi pekerjaan rumah besar, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).

Pertumbuhan Pengguna Internet yang Melambat

APJII mencatat jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2025 mencapai 229.428.417 jiwa dari total populasi 284.438.900 orang. Kenaikan penetrasi hanya sebesar 1,16 persen dibandingkan tahun 2024.
Ketua Umum APJII, Muhammad Arif, mengatakan, “Masih ada hampir 20 persen masyarakat kita belum mendapatkan internet. Daerah 3T hanya menyumbang 1,91%. Tapi mereka tetap bagian dari Indonesia yang harus kita layani bersama.”

Sementara itu, Sekretaris Umum APJII, Zulfadly Syam, menambahkan, “Penambahan (pengguna internet Indonesia) tidak terlalu signifikan naik karena di beberapa wilayah itu penyedia internet relatif meningkatkan kualitasnya daripada melakukan masuk ke desa-desa yang mungkin terlalu sulit.”

Faktor yang Menghambat Pemerataan Akses Internet

APJII mengidentifikasi sejumlah kendala yang membuat 55 juta warga Indonesia belum terhubung ke internet:

Zulfadly Syam menegaskan, “Jadi memang kendala sekarang untuk pertumbuhan industri ini adalah di persaingan yang terlalu tinggi. Nah kemudian regulasi tentunya, jadi memang ada dua hal ini.”

Alasan Masyarakat Tidak Terkoneksi Internet

Survei APJII Profil Internet Indonesia 2025 mencatat alasan utama warga belum terhubung internet:

Distribusi Pengguna Internet Berdasarkan Wilayah

Penetrasi internet masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dengan 84,69% dan kontribusi 58,14% dari total pengguna nasional. Sumatera berada di posisi kedua dengan penetrasi 77,12% dan kontribusi 20,51%.
Wilayah dengan penetrasi terendah adalah Maluku dan Papua, hanya 69,26% dengan kontribusi 3,71%.

Akses Internet Berdasarkan Generasi dan Gender

Generasi Milenial mencatat penetrasi tertinggi sebesar 89,12%, disusul Gen Z dengan 87,80% dan Gen Alpha 79,73%.
Dari sisi gender, laki-laki memiliki penetrasi 82,73% sementara perempuan 78,57%, dengan kontribusi hampir merata: 51,5% laki-laki dan 48,5% perempuan.

Perangkat dan Pola Akses Internet

Mayoritas pengguna mengakses internet melalui perangkat mobile (83,39%) dengan koneksi data seluler (74,27%). Namun, terdapat lonjakan penggunaan fixed broadband dari 27,4% pada 2024 menjadi 38,7% pada 2025.

Platform E-Commerce Paling Sering Diakses

Survei APJII 2025 menunjukkan Shopee berada di peringkat pertama sebagai e-commerce paling sering diakses dengan 53,22%, disusul TikTok Shop (27,37%) dan Tokopedia (9,57%).
Pengguna Gen Z mendominasi akses TikTok Shop, sementara Tokopedia justru paling banyak digunakan oleh Baby Boomer.

Tantangan dan Harapan

Muhammad Arif menegaskan pentingnya kolaborasi lintas pihak, “Ini yang menjadi PR kita bersama, sudah saya sampaikan bahwa salah satu kendala kita adalah infrastruktur telekomunikasi yang menumpuk dan belum merata.”
Dengan jumlah penyedia layanan internet mencapai sekitar 1.320 perusahaan, pemerataan akses di seluruh wilayah Indonesia diharapkan menjadi prioritas, agar tidak ada lagi warga yang tertinggal di era digital.